7 September 1920, 100 Tahun Lalu, Misionaris Hati Kudus Yesus Mulai Berkarya di Bumi Nyiur Melambai
Trio ksatria MSC menjejakkan kaki di Bumi Nyiur Melambai pada tanggal 2 September 1920.
Penulis: maximus conterius | Editor: maximus conterius
Uskup Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC juga mengajak semuanya bersyukur. Ia berterima kasih atas sumbangsih tarekat MSC serta karya-karyanya selama ini di wilayah Keuskupan Manado.
Pastor Yantje Mangkey mengawali diskusi dengan mengungkapkan konteks penulisan buku “Sejarah Kehadiran dan Karya MSC di Sulawesi dan Kalimantan Timur 1920-2020”.
Kata dia, tahun depan, 6 Oktober 2021, akan dirayakan 50 tahun Provinsi MSC Indonesia. Satu di antara program kegiatannya adalah penulisan sejarah.
Dalam penulisan sejarah, tarekat akan mengulas tentang MSC Indonesia secara keseluruhan dan pembinaanya.
Dalam seri selanjutnya, berisi sejarah MSC di daerah-daerah Indonesia, termasuk Maluku, Papua, Sulawesi, Jawa Tengah, Jakarta.
MSC juga berkarya di Kalimantan Timur, dimulai pada 1999, namun wilayah ini masuk yurisdiksi daerah MSC Sulawesi Kalimantan Timur sehinggga dimasukkan dalam sejarah Sulawesi.
Mengingat tahun ini merupakan seabad kehadiran MSC di Sulawesi, maka buku karya Pater Sujoko yang didahulukan.

Dalam pemaparannya, Pater Sujoko menceritakan terlebih dahulu soal konteks kedatangan tarekat MSC ke Sulawesi.
Usai kedatangan awal melalui pelaut Portugis, Katolik sempat dilarang di Indonesia oleh VOC.
Namun, pada 1808-1859, Katolik kembali masuk melalui pastor-pastor praja Belanda. Setelah itu misionaris Yesuit tiba di Batavia (sekarang Jakarta) pada 1859.
Tahun 1868, Pastor Van De Vries tiba di wilayah Keuskupan Manado.
Dua tahun lalu atau pada 2018, berpatokan pada momen kedatangan Van De Vries, Keuskupan Manado merayakan Yubileum 150 tahun kehadiran kembali Katolik di wilayah Keuskupan Manado.
Dalam rentak 1868 hingga 1920, para misionaris SJ berkarya di Sulawesi sebelum misionaris MSC menggantikannya.
Pater Sujoko kemudian menceritakan tiga tokoh awal MSC yang perlahan disusul dengan gelombang kedatangan para misionaris MSC sampai karya MSC sekarang ini.
Pater Subanar kemudian memaparkan tentang periodisasi sejarah Gereja Katolik di Indonesia.
Periode I pada abad VIII merupakan pembentukan komunitas Kristiani di Sumatra dan Jawa.