Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

7 September 1920, 100 Tahun Lalu, Misionaris Hati Kudus Yesus Mulai Berkarya di Bumi Nyiur Melambai

Trio ksatria MSC menjejakkan kaki di Bumi Nyiur Melambai pada tanggal 2 September 1920.

ISTIMEWA
Flyer webinar Pineleng Series #4 bertema “Mission (Im) Possible: Rahasia Cinta Ksatria Hati Kudus di Bumi Celebes”, yang digelar pada Sabtu (5/9/2020), membahas 100 tahun kehadiran Misionaris Hati Kudus Yesus di Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tanggal 7 September 2020 merupakan tahun ke-100 atau seabad karya para Misionaris Hati Kudus Yesus di tanah misi Sulawesi Utara dan sekitarnya.

Mereka adalah para misionaris Katolik yang dikenal dari gelar MSC di belakang namanya, termasuk Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC.

MSC merupakan singkatan berbahasa Latin, Missionarii Sacratissimi Cordis (Iesu), yang berarti ‘Misionaris Hati Kudus (Yesus)’.

Tiga imam MSC mengawali karya misi tarekat religius tersebut setelah pada tahun 1919 Paus Benedictus XV mengamanatkan karya misi universal Gereja Katolik.

Trio ksatria MSC tersebut, Mgr Johannes Gerardus Vester MSC, Pater Antonius Hermanus Gerardus Broker MSC dan Pater Jacobus Martinus Klemann MSC, menjejakkan kaki di Bumi Nyiur Melambai pada tanggal 2 September 1920.

Kehadiran mereka untuk menggantikan sekaligus melanjutkan karya pelayanan yang sebelumnya dijalankan para misionaris Yesuit atau Serikat Yesus (SJ).

Serah terima pelayanan dari SJ ke MSC digelar di Gereja Hati Kudus Tomohon pada Selasa, 7 September 1920.

Seabad peristiwa sejarah tersebut dibahas dalam diskusi daring Pineleng Webinar Series#4, Sabtu (05/09/2020).

Diskusi ini juga membedah buku “Sejarah Kehadiran dan Karya MSC di Sulawesi dan Kalimantan Timur 1920-2020” yang ditulis Pater Dr Albertus Sujoko, dosen Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) yang juga seorang imam MSC.

Pater Sujoko, demikian nama panggilannya, menjadi pembicara utama dalam diskusi ini.

Diskusi daring sekaligus bedah buku ini merupakan buah kerja sama Panitia 100 Tahun Kehadiran MSC di Pulau Sulawesi dengan Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (Ikal STFSP).

Bertema “Mission (Im) Possible: Rahasia Cinta Ksatria Hati Kudus di Bumi Celebes”, diskusi daring ini juga menghadirkan Pastor Yantje Mangkey MSC, serta penanggap Pater Dr Gregorius Budi Subanar SJ, misiolog dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan Frans Nongka, tokoh awam Katolik Sulut.

Kegiatan dengan moderator Ferry Doringin PhD ini diawali dengan lagu ‘Ametur’ yang dinyanyikan para frater MSC yang turut menggelar nonton bareng dari biara di Pineleng.

Setelah itu doa pembukaan dibawakan oleh Superior Daerah Sulawesi Kalimantan Timur Pastor Herry Purasa MSC.

Dalam sambutannya, Provinsial MSC Indonesia, Pater Sam Maranresy MSC, mengajak semua bersyukur atas peristiwa 100 tahun kehadiran MSC.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved