Terkini Daerah
Suka Duka Enci Vivian, Guru Wali Kelas SMP 2 Tutuyan saat Mengajar di Masa Pandemi Covid-19
Covid-19, mengakibatkan proses beajar mengajar di sekolah mengharuskan para siswa belajar dari rumah.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Covid-19, mengakibatkan proses beajar mengajar di sekolah mengharuskan para siswa belajar dari rumah.
Tak terkecuali daerah yang masuk zona hijau seperti Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Seluruh sekilah baik dari PAUD, TK, SD hingga SMA pun diintruksika agar belajar dari rumah.
Akibatnya, tak sedikit aktivitas guru pengajar pun beralih memonitoring para siswa dengan berkunjung ke masing-masing rumah siswa.
Meskipun, pemerintah telah menganjurkan siswa dapat belajar online dengan dipandu para guru pelajaran.
Namun, buktinya di Boltim masih banyak guru mengajar secara luring naik turun rumah siswa demi menunjang proses belajar dari rumah selama pandemi Covid-19.
Ada suka duka mengajar saat pandemi Covid-19, yang tak pernah terbayangkan Vivianti Barael sebelumnya.
Vivianti Barael merupakan wali kelas IX A, SMP Negeri 2 Tutuyan.
Enci Vivi sapaannya, kepada Tribunmanado.co.id, mengaku lebih banyak dukanya ketimbang sukanya saat mengajar di masa pandemi Covid-19.
Menurut, enci Vivi, khusus wilayah Boltim masih ada beberapa daerah yang belum terjangkau internet.
Satu di antaranya Desa Dodap, Kecamatan Motongkad, Kabupaten Boltim, yang tak sedikit siswanya tinggal di desa tersebut.
"Setiap hari terkecuali Sabtu dan Minggu saya mengajar secara luring, mengunjungi siswa saya," ucap Vivian yang juga guru mata pelajaran Agama Kristen.
Dalam ceritanya mengajar luring, tidak bisa naik sepeda motor adalah kendala utama. Karena jarak antara sekolah hingga ke rumah para siswa cukup jauh.
Sedangkan dirinya, harus berangkat dari sekolah terlebih dahulu kemudian berangkat mengajar luring.
"Setiap hari mulai pukul 07.00 Wita kami diwajibkan datang terlebih dahulu di sekolah untuk absensi karena finger print harus di sekolah, dan setelah itu berangkat menuju rumah siswa, dan usai mengajar harus kembali ke sekolah lagi untuk absensi pulang sekitar pukul 13.30 Wita. Dan kendalanya saya tidak bisa naik motor jadi harus menunggu teman untuk berangkat bersama ikut serta," bebernya.