OPINI PAKAR
Kluster Sekolah Covid-19 di Zona Kuning-Hijau
Membuka sekolah ditengah pandemi adalah kekeliruan besar yang akan disesali kemudian.
Mengapa berisiko membuka sekolah di zona kuning?
Itu tidak terlepas dari sifat ancamannya:
1. Mobilitas guru dan siswa lintas wilayah dan antar zona.
2. Kebijakan dan kepedulian terhadap disiplin protokol kesehatan yang minim
3. Persiapan sekolah dalam kenormalan baru hampir tidak ada.
4. Minimnya persiapan guru untuk belajar mengajar pada situasi pandemi.
5. Siswa yang tidak peduli dan kurang paham terhadap risiko kesehatan yang dihadapinya.
• Kemenkes dapat Anggaran Rp 84,3 Triliun, Terawan: Akan Fokus pada Penanganan Enam Masalah Kesehatan
Maka jalan tengah yang dapat diambil oleh pemerintah adalah
1. Target kurikulum pembelajaran yang minimalis mencapai kompetensi dasar saja.
2. Penguatan konteks pendidikan karakter dan kultur lokal.
3. Bagi sekolah supayah memenuhi cek list sebagai sekolah layak belajar pada situasi pandemik
4 Pelatihan buat guru untuk mengembangkan sistem belajar yang student oriented kewilayahan bukan mengejar standar nasional tapi memperkuat cultur positip karakter berbangsa.
5. Pihak sekolah pada situasi pandemik tetap nemberikan layanan terbatas sebagai tempat konsultasi, guru dan siswa secara terbatas.
Mengingatkan kembali bahwa pendidikan itu bersifat sepanjang hayat dan bukan hanya di ruang ruang kelas anak didik kita belajar.
Anak anak kita belajar di lingkungan keluarga dengan segala keterbatasan dan kelebihannya.