Pria Ini Dianiaya Istri Hingga Patah Tulang, Pemicunya Kentang, Menjerit dan Ditolong Tetangga
Tak hanya melontarkan kata-kata yang melecehkan suaminya, sang istri emosi lalu mengambil kayu pembersih kain cucian dari kamar mandi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hanya karena makanan, seorang suami babak belur dipukuli istrinya. Para tetangga bahkan harus menolong. Pemicunya karena makanan.
Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini bermula dari protes sang suami soal makanan malam yang disajikan sang istri.
Sang suami rupanya tak siap atas reaksi sang istri, yang membuat suami terluka dipukuli sang istri.
Peristiwa ini terjadi di daerah Vasna, Ahmedabad, Gujarat, India, Jumat (7/8/2020) malam.
Harshad Gohel, 40, bertanya pada istrinya, Tara Gohel, menu makan malam yang disajikan.
Harshad Gohel mengaku menderita diabetes, dan dokternya telah menyarankan dia untuk menghindari kentang.
Tara Gohel bilang memasak kari kentang, yang bisa dimakan dengan chapatti.
Sang suami keberatan dengan makan malam, kari kentang yang disajikan istrinya.
“Saya keberatan dengan hal ini dan bertanya mengapa dia membuat kari kentang meski dia tahu itu tidak baik untuk kesehatan saya.
Ini tidak berjalan baik dengan istri saya dan dia mulai melecehkan saya, ” katanya dalam laporan pengaduan di kantor polisi, Sabtu (8/8/2020).
Tak hanya melontarkan kata-kata yang melecehkan suaminya, sang istri emosi lalu mengambil kayu pembersih kain cucian dari kamar mandi.
Harshad Gohel pun dipukuli sang istri dengan kayu tersebut hingga menjerit kesakitan dan meminta tolong.
Entah bagaimana nasib Harshad Gohel jika tidak ditolong tetangga.
Tetangga menyelamatkan Harshad Gohel dari cengkeraman Tara.
Harshad Gohel dilarikan ke rumah sakit, di mana korban dinyatakan mengalami patah tulang di bahu kanannya.
Sang istri akhirnya dikenakan pasal medikolegal.
Banyak tweeps menganggap reaksi wanita itu ekstrem dan mendesak tindakan hukum.
Tapi, beberapa menganggapnya lucu dan mengatakan pria itu seharusnya memasak sesuatu untuk dirinya sendiri jika dia tidak ingin makan apa yang dibuat istrinya.
Ini bukan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pertama yang dilakukan seorang istri di India.
Sebelumnya Mei 2020, seorang pria berusia 38 tahun dianiaya dan dibunuh oleh istri dan ibu mertuanya karena tidak dapat mencari nafkah saat lockdown virus corona.
Insiden itu terjadi di Khandwa, Madhya Pradesh.
Kedua wanita itu diidentifikasi sebagai Leela dan Prem Bai.
Pria tersebut meninggal saat menjalani perawatan setelah kejadian tersebut terjadi.
Serahkan Diri ke Polisi Setelah Aniaya Suami Lumpuh
Di Medan, kasus KDRT dengan pelaku istri juga terjadi baru-baru ini.
Yettiur Rosida (51) warga Jalan Sejarah Depan Masjid Al Ikhlas Delitua, menyerahkan diri ke kepolisian setelah menganiaya suaminya yang lumpuh.
Dengan suara lembut, wanita yang kedua tangannya dalam keadaan diborgol menuturkan bahwa dirinya nekat melakukan aniaya karena tidak tahan dengan perlakuan suaminya.
Masalah ekonomi, perlakuan kasar hingga kerap dibentak, membuat wanita paruh baya ini nekat memukuli suaminya dengan menggunakan balok serta tumbilang (alat pengorek tanah).
Tersangka KDRT Yettiur Rosida (51)
"Dia memaki saya.
Karena tidak tahan dengan perlakuan seperti itu, saya memukulnya," ujarnya saat ditemui Tribun Medan di kantor polisi.
Lanjut wanita paruh baya ini, selain suka memaki suaminya juga suka melempar benda-benda yang ada di rumahnya.
"Dia selama ini selalu melempar, memaki, apa yang dapat di lempar. Dari habis Hari Raya itu kelakuannya tidak berubah."
"Saya sudah coba sabar, saya selalu berdoa bagaimana solusi untuk mengatasi masalah keluarga ini. Tidak hanya itu, suami saya sering menjambak. Karena sudah tidak tahan lagi, saya melalukan hal ini," ungkapnya.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Minggu (23/2/2020), sore kemarin.
Kapolsek Delitua AKP Julfikar mengatakan, pada Minggu (23/2/2020) pihaknya didatangi seorang perempuan di Mapolsek Delitua.
Kedatangan wanita ini bukan untuk membuat laporan, melainkan untuk menyerahkan diri setelah menganiaya suaminya.
"Kami menindaklanjuti penyerahan pelaku. Di mana ia mengatakan bahwa dirinya telah memukuli suaminya dengan mengunakan besi dan kayu balok," ungkapnya.
Belum diketahui apa yang menjadi motif penganiayaan.
Untuk menindaklanjuti, keterangan perempuan tersebut, lanjut Kapolsek, pihaknya langsung meluncur ke rumah korban.
"Setelah sampai di rumah korban, tim mendengar suara teriakan minta tolong dari dalam rumah.
'Tolong, tolong, tolong'.
Kemudian tim mendobrak pintu depan rumah, masuk dan melihat korban tergeletak di lantai kamar dengan mengunakan celana pendek," katanya.
Lanjutnya, saat itu korban ditemukan dengan kondisi luka koyak di kepala dan seluruh badan biru-biru bekas pukulan.
"Kami bersama warga membawa korban ke rumah sakit dan mengamankan barang bukti.
Kemudian dilakukan pemasangan garis polisi di TKP (depan pintu kamar)," jelasnya.
Dari kejadian tersebut diamankan barang bukti satu besi tembilang, beberapa kayu broti dan beberapa buah kayu patahan gagang.
Kepolisian Sektor Delitua mengatakan, motif kasus penganiayaan wanita bernama
"Kasus penganiayaan ini dipicu oleh faktor ekonomi," ujar Panit II Polsek Deli Tua Ipda Bambang Wahid saat dijumpai di Polsek Delitua.
Berdasarkan keterangan pelaku sambung Bambang, aksi nekad tersebut mengunakan besi dan kayu broti ini lantaran tak tahan lagi dengan masalah ekonomi yang dihadapi keluarganya.
Selain itu, pelaku juga mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya.
"Istrinya yang bekerja karena suaminya lumpuh.
Pelaku sering dipukul sama korban.
Karena tidak tahan, pelaku akhirnya menganiaya korban," ujarnya.
(gulf news)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Suami Babak Belur Dipukuli Istrinya, Menjerit hingga Ditolong Tetangga, Pemicunya soal Makanan