News
Nasib Pemindahan Ibu Kota Negara di Tengah Pandemi Covid-19, Luhut Binsar Panjaitan Buka Suara
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan bahwa pembangunan ibu kota baru 'tertunda' karena pandemi Covid-19
"Kalau saya lihat dari prioritas yang saat ini harus dilakukan, fokus pemerintah tentu saja ini adalah melakukan perbaikan, penyembuhan dan pengendalian virusnya, kemudian langkah-langkah untuk menuju recovery ekonomi. Anggaran pemerintah kan terbatas, jangan pakai buat yang belum penting, tapi harus dipakai untuk yang paling mendesak dulu," ujarnya.
Setelah pandemi usai, pemerintah dinilai perlu menyaring investor asing yang akan diajaknya dalam membangun ibu kota. Investasi asing harus "menghasilkan nilai tambah" bagi Indonesia, kata Ahmad.
"Misalnya dalam membangun infrastruktur, kita kaya akan barang pertambangan, makanya infrastruktur harus pakai local content. Selama ini kesepakatan kerjasama dengan pihak luar itu terlalu mengikat, misalnya, pihak asing ingin bangun jembatan tapi bahan bakunya harus dari negara tersebut, tenaga kerjanya harus dari negara tersebut, paling kita menyumbang bahan baku 20%,.
"Itu terlalu mengikat dan ini tidak optimal proses penciptaan nilai tambahnya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut Bicara Nasib Pemindahan Ibu Kota Negara di Tengah Pandemi Covid-19
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/luhut-binsar-pandjaitan-di-kantor-presiden.jpg)