Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ledakan di Beirut

Akibat Ledakan di Beirut, 60 Orang Lebih Hilang Terperangkap di Puing-puing

Para sukarelawan dan tim SAR terus mencari di dalam puing-puing bekas ledakan. Tim SAR dari sejumlah negara juga turut membantu.

Editor: Rizali Posumah
AFP/Patrick Baz
Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz 

Pria bernama Yusuf Shehadi menyebut, lusinan kantong kembang api disimpan di tempat yang sama dengan 2.750 ton amonium nitrat di pelabuhan Beirut.

Hal tersebut diduga memicu senyawa kimia peledak yang memicu ledakan besar pada Selasa (4/8/2020) lalu.

Kepada Guardian, Shehadi mengatakan, militer Lebanon pernah memberi instruksi kepadanya untuk menyimpan bahan kimia di gudang 12 di pelabuhan.

Padahal, kala itu, protes besar-besaran terjadi di Beirut.

Warga Lebanon marah terhadap penyimpanan 2.750 ton bahan berbahaya yang disimpan begitu dekat dengan lingkungan perumahan selama bertahun-tahun.

"Kami banyak mengeluhkan hal ini selama bertahun-tahun," kata Shehadi, yang bekerja di pelabuhan dan telah beremigrasi ke Kanada pada Maret 2020.

Shehadi menceritakan, setiap minggu, petugas bea cukai datang dan mengeluh, begitu pula petugas keamanan negara.

Namun, tentara terus memberi tahu bahwa mereka tidak mempunyai tempat lain untuk meletakkan ribuan ton bahan kimia tersebut.

"Semua orang ingin menjadi bos, dan tidak ada yang ingin membuat keputusan nyata," imbuhnya.

Selain itu, di gudang yang sama, terdapat sejumlah kembang api.

Shehadi mengungkapkan, kembang api itu telah disita oleh bea cukai sekitar tahun 2009-2010.

Ia telah melihatnya sendiri saat lusinan kantong kembang api dikirimkan dengan forklift.

"Ada 30 sampai 40 kantong nilon berisi kembang api di dalam gudang 12," katanya.

Shehadi menyebut, lusinan kantong kembang api terletak di sisi kiri setelah memasuki pintu gudang.

Dia mengeluhkan penyimpanannya yang tidak aman dan lembap.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved