Bencana di Bolsel
Dilanda Banjir Bandang, Kabupaten Bolsel Diguncang Gempa 5,0 Magnitudo pada Senin Subuh
Kepala BPBD Bolsel, Daanan Mokodompit ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pusat gempa berada di laut 103 kilometer tenggara
Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Belum selesai dengan bencana banjir, kini Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 5,0 Magnitudo pada Senin (3/8/2020) sekitar pukul 02.00 Wita.
Kepala BPBD Bolsel, Daanan Mokodompit ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pusat gempa berada di laut 103 kilometer tenggara Kecamatan Bolaang Uki dan tidak berpotensi tsunami.
"Gempa ini terasa hingga ke Kotamobagu, tapi tak berpotensi tsunami," tegasnya.
• JG-KWL Dapat Dukungan Tokoh NU dan Muhammadiyah, Sepaket Menang Bersama OD-SK
• DAFTAR Jalan dan Waktu Pemberlakuan Ganjil Genap di DKI Jakarta, Dimulai Hari Ini Senin (3/8/2020)
Danan membeberkan jika gempa tersebut tak banyak diketahui oleh masyarakat, karena terjadi pada subuh hari.
"Tidak ada kepanikan, karena banyak masyarakat masih tertidur saat gempa terjadi," aku dia.
Ia menambahkan tak ada kerusakan material dalam peristiwa gempa bumi tersebut.
"Alhamdulilah kerugian material tak ada, dan semoga tak terjadi lagi. Karena kami saat ini sedang fokus pada penanganan banjir," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, intensitas hujan yang tinggi membuat air sungai di beberapa desa di Kecamatan Tomini meluap.
Hal ini mengakibatkan sejumlah desa dihantam banjir.
Derasnya air membuat 29 rumah warga hanyut karena di terjang banjir.
Camat Tomini, Abidin Patilima saat dihubungi melalui telepon menyampaikan, 29 rumah penduduk yang hanyut berada di tiga desa, yakni Desa Pakuku, Milangodaa, dan Milangodaa Barat.
“Tak hanya itu, ada sebanyak 64 unit rumah mengalami rusak ringan dan berat,” ujarnya
Abidin pun berharap, masyarakat yang tinggal di seputaran bantaran sungai agar untuk sementara mengungsi.
Pasalnya, hingga malam ini curah hujan di Bolsel masihlah sangat tinggi.
• Mike Tyson dan Pola Dietnya: Saya Menjadi Seorang Vegan
• Ramalan Karier Zodiak Senin 3 Agustus 2020: Scorpio akan Melakukan Sedikit Kesalahan di Tempat Kerja
"Lebih baik mengungsi dulu dan cari tempat aman. Ini demi kebaikan kita semua," tegasnya.
Selain itu, sebanyak 68 Kepala Keluarga menjadi korban bencana banjir bandang yang melanda desa Milangodaa Barat dan Pakuku Jaya, Kecamatan Tomini.
Pihak BPBD Bolsel pun bergerak cepat mengevakusi para warga yang terdampak bencana banjir.
Menurut Kepala BPBD Bolsel, Daanan Mokodompit saat ditemui di Posko Tanggap Darurat menjelaskan bahwa 68 kepala keluarga tersebut telah dievakuasi.
“68 Kepala Keluarga terdampak bencana banjir bandang di desa Milangodaa Barat dan Pakuku Jaya Kecamatan Tomini sudah dievakuasi, tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Ia membeberkan berdasarkan data terbaru, jumlah rumah hanyut terseret arus banjir bandang berjumlah 29 rumah, dan rumah rusak berat berjumlah 64 rumah.
"Sampai malam ini hujan masih terus melanda Bolsel, jadi kami minta masyarakat tetap waspada," tegasnya.
Banjir tidak hanya menggenangi puluhan rumah di Kecamatan Tomini.
Bahkan satu jembatan di Desa Sinandaka ambruk tergerus derasnya air sungai.
Hal tersebut dibenarkan Camat Helumo, Noldy Tangahu, ketika dihubungi via Whatsapp.
Ia menjelaskan, amblasnya jembatan tersebut, karena kaki jembatan tidak kuat menahan arus air sungai
Putusnya jembatan Sinandaka juga membuat akses jalan menuju Provinsi Gorontalo lumpuh total.
"Jembatan ini satu - satunya akses masyarakat ke Gorontalo, dan desa lain yang ada di kecamatan Helumo," jelas Noldy.
Tak itu saja, rumah warga yang tinggal di bantaran sungai ikut terkena luapan air sungai.
"Saat ini warga sudah diungsikan ke tempat lebih aman," katanya.
Sementara itu, Rizki salah satu mahasiswa di Kecamatan Helumo terpaksa tak bisa mendaftarkan kuliah di Provinsi Gorontalo.
"Saya sudah tak tahu mau ke Gorontalo dengan cara bagaimana? Semua akses tertutup," ujarnya.
Agung warga yang tinggal di sekitar jembatan Sinandaka, mengaku sudah punya firasat bila jembatan tersebut akan amblas.
Pasalnya debit air sudah naik sejak sore hari.
"Saya sudah duga akan roboh, karena sejak malam saya lihat kakinya sudah mulai goyang," tegasnya.
Kapolsek Bolaang Uki Kompol Suharno mengatakan jika tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Menurutnya, saat jembatan ambruk tak ada masyarakat yang melintas.
"Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian materialnya hingga milyaran," tegasnya. (Nie)