Nasional
Mendikbud Nadiem Makarim Minta Maaf Kepada Tiga Organisasi Pendidikan Karena POP Kemendikbud
Karena itulah Nadiem Makarim secara tegas menyatakan permohonan maafnya kepada ketiga organisasi tersebut.
Selain menyatakan keluar dari program, dan penghentian secepatnya program POP Kemendikbud tersebut.
“PGRI menyarankan bahwa untuk tahun ini program ini ditunda dulu," ujarnya dalam agenda ILC Tv One yang dipandu sang Presiden ILC, Karni Ilyas tersebut.
PGRI se Indonesia menurutnya secara bulat telah memutuskan tidak akan ikut serta dalam program POP Kemendikbud tersebut.
Bahkan pihaknya menurutnya sudah menyampaikan pernyataan sikap.
PGRI juga menuntut anggaran POP Kemendikbud digunakan untuk pembelajaran jarak jauh.
"Dan anggarannya seperti yang tadi disampaikan, anggarannya yang cukup besar bisa dialihkan untuk menunjang program pembelajaran jarak jauh,” katanya lagi.
Dalam siaran ILC terbaru, Live ILC Tv One tersebut, Huzaifa Dadang juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah berkolaborasi dalam peningkatan kapasitas guru di Tanah Air.
Juga beberapa pihak lain seperti Telkomsel dalam mendukung pembelajaran jarak jauh.
Ia lantas mengajar seluruh peserta talk show ILC Tv One untuk mengenang kembali pernyataan sang Faounding Father, Bung Karno.
“Jas Merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah,” katanya.
Ia memaparkan bahwa PGRI menurutnya lahir bertepatan 100 hari kemerdekaan RI.
Sejak pertama hadir, PGRI menurutnya PGRI selalu bergerak konsisten sebagai mitra pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Tanah Air.
Karenanya, iapun memberikan apresiasi kepada Mendikbud Nadiem Makarim yang menurutnya memberikan sinyalemen untuk mengoreksi POP Kemendikbud secepatnya.
Terlebih, program POP Kemendikbud sendiri menurutnya tak jauh berbeda dari program sebelum-sebelumnya.
“Dalam program peningkatan kapasitas guru pada kurikulum 2013, kita sudah melaksanakan pelatihan-pelatihan.” papar Ketua PB PGRI tersebut.
Ia menjabarkan beberapa program peningkatan kapasitan tenaga kependidikan itu.
Seperti program pelatihan guru sasaran, guru inti, instruktur daerah dan instruktur nasional.
(TribunPontianak/Ishak)
Sumber: Kontan.co.id