Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Mendikbud Nadiem Makarim Minta Maaf Kepada Tiga Organisasi Pendidikan Karena POP Kemendikbud

Karena itulah Nadiem Makarim secara tegas menyatakan permohonan maafnya kepada ketiga organisasi tersebut.

Editor: Frandi Piring
dok Youtube Kemendikbud/Kontan
Mendikbud Nadiem minta maaf soal POP Kemendikbud 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Pendidikan Nadiem Makarim memberikan permohonan maaf terkait Program Organisasi Penggerak (POP).

Permintaan maaf Nadiem Makarim disampaikan kepada ketiga organsisasi massa yang berkecimpung di bidang pendidikan dan kebudayaan nasional yakni Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiya dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Hal tersebut diunggah melalui video berdurasi 2,36 menit di akun resmi Kementerian Pendidikan Selasa 28 Juli 2020.

Pada pembukaan pidatonya, Nadiem Anwar Makarim mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan saran dan masukan di Program Organisasi Penggerak atau POP.

Menurut Nadiem Makarim, niat sejak awal di Program Organisasi Penggerak (POP) ini untuk bermitra dengan para penggerak pendidikan agar bisa menemukan inovasi yang bisa dipelajari oleh pemerintah serta diterapkan dalam skala tingkat nasional.

"Itulah makna dari POP agar Kemendikbud bisa belajar dari masyarakat pergerakan pendidikan,

Hanya satu misi kami mencari jurus dan pola terbaik untuk mendidik penerus negeri ini," kata Nadiem Makarim.

Mendikbud Nadiem minta maaf soal POP Kemendikbud
Mendikbud Nadiem minta maaf soal POP Kemendikbud (Dok Kemendikbud)

Nadiem Makarim juga menjelaskan pada minggu lalu dirinya telah memutuskan untuk mentunda sementara Program POP ini dan melakukan evaluasi lanjutan.

Namun polemik serta kebingungan masih terjadi di masyarakat. "Dan itu yang harus saya jawab," kata Mendikbud Nadiem.

Nadiem Makarim menegaskan, Kemdikbud telah menyepakati dengan Tanoto Foundation dan Putra Sampoerna Foundation bahwa tidak akan menggunakan anggaran pemerintah sepeser pun.

"Mereka akan mendanai aktivitas programnya tanpa anggaran dari pemerintah," tegas Mendikbud Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim berharap penjelasan ini akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan dan isu kelayakan hibah.

Selain itu hibah tersebut sekarang bisa dialihkan kepada organisai yang lebih membutuhkan.

Pada kesempatan itu Nadiem Makarim juga menyatakan apresiasi sebesar-besarnya atas masukan dari organisasi NU, Muhammadiyah dan PGRI mengenai Program POP.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved