Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Indonesia Lawyers Club

Di ILC, Ketua PB PGRI Singgung POP Kemendikbud Tak Jelas, Nadiem Hibah Konglomerat

Termasuk pula Persatuan Guru Republik Indonesia alias PGRI, yang turut undur diri dari POP Kemendikbud tersebut.

Editor: Frandi Piring
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/TWITTER ILC TV ONE/REPRO
Indonesia Lawyers Club atau ILC Tv One edisi Selasa 28 Juli 2020. Soal POP Kemendikbud. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Acara Indonesia Lawyers Club atau ILC Tv One edisi Selasa 28 Juli 2020 tadi malam berlangsung dengan pembahasan program pendidikan di Indonesia.

Sejumlah fakta menarik berdasarkan hasil pembahasan terkait program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (POP Kemendikbud).

Kebijakan Kemendikbud terbut tampak menjadi polemik di tanah air.

Kemendikbud Jajaki Pembukaan Sekolah

Mundurnya Ormas dari Program Mendikbud, Kini Mendapat Sorotan KPK, Rocky Gerung Minta Menteri Mundur

Cak Nanto Minta Jokowi Evaluasi Mendikbud Nadiem Makarim: Diganti Saja Pak Presiden

Dikabarkan, sejumlah organisasi besar Tanah Air macam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah memilih hengkang dari program yang dicanangkan Kemendikbud itu.

Termasuk pula Persatuan Guru Republik Indonesia alias PGRI, yang turut undur diri dari POP Kemendikbud tersebut.

Terkait hal itu, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Huzaifa Dadang membeberkannya dalam live Tv One pada program siaran live ILC Tv One dengan tema Nadiem Hibah Konglomerat edisi Selasa (28/07/2020) malam.

Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Eks CEO Gojek, Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Warta Kota/Ricky Martin Wijaya
Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Eks CEO Gojek, Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Warta Kota/Ricky Martin Wijaya (Warta Kota/Ricky Martin Wijaya)

Dalam kesempatan itu, Huzaifa Dadang memaparkan alasan di balik keputusan PGRI menarik diri dan tak ambil bagian dalam pelaksanaan POP Kemendikbud.

Dua di antara alasan tersebut yakni soal transparansi, dan juga soal pandemi virus Corona Covid-19 di Tanah Air yang memaksa proses belajar mengajar dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh.

Sebut Transparansi Seleksi Tak Jelas, Ketum PGRI Sampai Turun Tangan

Huzaifa Dadang secara lugas menyebut bahwa transparansi dalam proses selesi POP Kemendikbud menjadi persoalan besar.

Menurutnya, proses selesi POP Kemendikbud tidak transparan.

Padahal, menurutnya PGRI awalnya amat antusias dengan program ini.

Namun di perjalanannya, proses seleksi dengan standar yang tak transparan membuat pihaknya berfikir ulang.

“Bahkan hampir saja, PGRI di-drop karena dinilai belum memenuhi syarat,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari YouTube ILC Tv One.

Hal itu membuat Ketum PGRI Unifah Rosyidi sampai turun tangan langsung untuk mengkonfirmasi soal kelengkapan syarat tersebut.

Lantaran itulah, PGRI menurutnya menilai panitia seleksi kurang transparan dalam penentuan kriteria penerima dana hibah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved