Indonesia Lawyers Club
Di ILC, Ketua PB PGRI Singgung POP Kemendikbud Tak Jelas, Nadiem Hibah Konglomerat
Termasuk pula Persatuan Guru Republik Indonesia alias PGRI, yang turut undur diri dari POP Kemendikbud tersebut.
Mulai dari kategori Gajah, Macan hingga Kijang tersebut.

Desak Alihkan Anggaran untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Selian itu, ia turut pula menyiggung persoalan pandemi Covid-19 yang menerpa Tanah Air.
Kondisi tak ideal dalam dunia pendidikan akibat terpaan pandemi virus Corona Covid-19 menurutya membutuhkan perhatian lebih bagi para stakeholder pendidikan di Tanah Air.
Terutama dari Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud.
Lantaran itu pulalah, ia mengungkapkan pihaknya secara tegas mengambil dua sikap dalam polemik POP Kemendikbud.
• Tunjangan Profesi Guru Distop Mendikbud Nadiem Makarim
• Mendikbud RI Stop Tunjangan Profesi Guru, Ini Penjelasannya
• Kabar Baru, Kemendikbud Resmi Rilis Jadwal Masuk Sekolah, Secara Serentak Mulai 13 Juli 2020
Selain menyatakan keluar dari program, dan penghentian secepatnya program POP Kemendikbud tersebut.
“PGRI menyarankan bahwa untuk tahun ini program ini ditunda dulu," ujarnya dalam agenda ILC Tv One yang dipandu sang Presiden ILC, Karni Ilyas tersebut.
PGRI se Indonesia menurutnya secara bulat telah memutuskan tidak akan ikut serta dalam program POP Kemendikbud tersebut.
Bahkan pihaknya menurutnya sudah menyampaikan pernyataan sikap.
PGRI juga menuntut anggaran POP Kemendikbud digunakan untuk pembelajaran jarak jauh.
"Dan anggarannya seperti yang tadi disampaikan, anggarannya yang cukup besar bisa dialihkan untuk menunjang program pembelajaran jarak jauh,” katanya lagi.
Dalam siaran ILC terbaru, Live ILC Tv One tersebut, Huzaifa Dadang juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah berkolaborasi dalam peningkatan kapasitas guru di Tanah Air.

Juga beberapa pihak lain seperti Telkomsel dalam mendukung pembelajaran jarak jauh.
Ia lantas mengajar seluruh peserta talk show ILC Tv One untuk mengenang kembali pernyataan sang Faounding Father, Bung Karno.