Berita Kesehatan
Dampak Buruk Jika Orang Tua Cuek Terhadap Kesehatan Mental Anak
Hal ini sebagaimana yang dikatakan Psikolog Anak sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, Annelia Sari Sani.
Lalu bagaimana kita mengetahui seorang anak dikatakan sehat secara mental?
Anne menjelaskan ada beberapa komponen yang bisa kita lihat.
Pertama, bila anak memiliki kapasitas untuk memulai, dan mempertahankan relasi pribadi yang menyenangkan.
“Ia bisa menjalin hubungan yang baik dengan orang dewasa dan teman-teman seusianya dengan menyenangkan,” kata Annelia.
Kedua, perkembangan psikomotor yang sesuai dengan tahapan usia.
Ketiga, memiliki kemampuan bermain dan belajar dengan pencapaian yang sesuai usia dan perkembangan kecerdasan.
Keempat, memiliki pemahaman moral tentang benar-salah dan baik-buruk.
Selanjutnya, anak yang memiliki kondisi mental sehat juga mampu menikmati dan memanfaatkan waktu luang, dan bisa mencari cara mengatasi rasa kebosanan.
"Mereka mampu berempati dan mengenali emosi yang dirasakan orang lain, dan kemampuan belajar dari kegagalan," ujar dia.
Jika anak punya kesehatan mental yang baik, kata Annelia, mereka akan memiliki beberapa karakter positif, seperti kemampuan beradaptasi dengan berbagai keadaan, menjaga hubungan baik, menghadapi stres, serta bangkit dari kondisi sulit seperti pandemi saat ini.
Dampak mental buruk
Dampak kesehatan mental yang buruk pada anak antara lain memiliki prognosis (prediksi perbaikan dan kesembuhan) yang lebih buruk, mendapat stigma negatif, serta terhambat mendapat akses layanan kesehatan dan pendidikan.
Mereka juga rentan terhadap gangguan perilaku atau gangguan psikologis yang lebih serius dan lebih berat.
"Selain itu, mereka mengalami keterlambatan perkembangan, pencapaian hasil belajar tidak baik, dan sulit mencapai kualitas hidup yang baik," jelas Annelia.
5 Masalah kesehatan mental anak