Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Jika Merasakan 4 Tanda ini, Bisa Jadi Anda Mengonsumsi Karbohidrat Terlalu Banyak

Sebab, terlalu banyak karbohidrat juga memiliki efek negatif yang dapat merusak pola makan dan berkontribusi pada masalah kesehatan.

Editor: Indry Panigoro
Sumber karbohidrat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kebutuhan karbohidrat pribadi tergantung pada usia, tingkat aktivitas, dan metabolisme.

Meskipun setiap orang membutuhkan karbohidrat dalam jumlah berbeda, setiap orang harus mendapatkan kualitas karbohidrat yang sama.

Itulah mengapa memiliki jumlah yang tepat penting untuk mencegah karbohidrat melakukan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan.

Orang-orang harus fokus pada karbohidrat kompleks, yaitu karbohidrat yang dicerna secara lambat, seperti roti gandum 100 persen, lentil, kacang-kacangan, dan buah-buahan, serta sayuran utuh.

"Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan asupan karbohidrat 45 hingga 65 persen dari total kalori harian," kata Erin Palinski-Wade, ahli diet terdaftar dan ahli diabetes bersertifikat yang berbasis di New Jersey.

Sebenarnya Berapa Banyak Karbohidrat yang Harus Kita Konsumsi Supaya Tubuh Jadi Ideal

"Jika berdasarkan diet 2.000 kalori, berarti 225 hingga 325 gram karbohidrat per hari."

Mungkin sulit untuk menentukan jumlah karbohidrat yang tepat untuk tubuh.

Tetapi, ada beberapa hal yang memudahkan kita untuk mengetahui apakah sudah makan terlalu banyak karbohidrat, yang mana ini dapat memandu kita menerapkan pola makan yang lebih sehat dan menghindari efek berbahaya dari karbohidrat.

4 Tanda Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat:

1. Berat badan naik atau sulit menurunkan berat badan

Beberapa orang berjuang untuk menurunkan berat badan, meskipun telah aktif berolahraga dan menerapkan pola makan sehat.

Bisa jadi, ini karena adanya karbohidrat ekstra dalam makanan mereka.

Makan terlalu banyak karbohidrat sederhana, berarti memberi tubuh lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan.

Selain itu, karbohidrat sederhana juga mengandung gula lebih sederhana dibandingkan dengan karbohidrat kompleks.

"Penelitian telah menemuka,n bahwa diet tinggi gula tambahan dikaitkan dengan pinggang yang lebih luas dan peningkatan kadar lemak visceral (lemak perut), lemak berbahaya yang dapat meningkatkan resistensi insulin dan risiko diabetes tipe 2," kata Palinski-Wade.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved