Berita Sulut
Angka Kemiskinan Sulut Terendah di Sulawesi, Gorontalo Tertinggi
Jumlah penduduk miskin Sulut terendah di Pulau Sulawesi. Dari enam provinsi di Sulawesi, persentase penduduk miskin di Sulut paling rendah
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
• Warga Domisil Bolmong Positif Covid-19
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk.
Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).
Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan.
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita perhari.
• Tata Batas Wilayah Kebun Raya Megawati Soekarnoputri Diperjelas, Ini Kata Kadis DLH Mitra
Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi dasar non makanan di
perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.
Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin di Sulawesi (Maret 2020)
1. Sulut 192,37 ribu orang (7,63%)
2. Sulsel 776,83 ribu orang (8,72%)
3. Sulbar 152,02 ribu orang (10,87%)
4. Sultra 301,82 ribu orang (11,00%)
5. Sulteng 398,73 (12,92%)
6. Gorontalo 185,02 ribu orang (15,22%)
Sumber: BPS Provinsi Sulut