Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Amerika

Laksamana James Foggo Ungkap Kini China Berusaha Kuasai Kutub Utara

Laksamana Amerika Serikat James Foggo, Komandan Pasukan Angkatan Laut AS di Eropa-Afrika, mengatakan China semakin berusaha untuk mengeksploitasi Kutu

Editor: Aldi Ponge
Kutub Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - China terus melakukan upaya penguasaan sejumlah wilayah di Dunia.

China mengklaim sejumlah wilayah itu merupakan wilayahnya antaranya Laut China Selatan, Laut China Timur, Taiwan, Lembah Galwan.

Kini China berupaya klaim kawasan Kutub Utara yang kaya sumber daya

Laksamana Amerika Serikat James Foggo, Komandan Pasukan Angkatan Laut AS di Eropa-Afrika, mengatakan China semakin berusaha untuk mengeksploitasi Kutub Utara pada Kamis lalu.

Militer China Menumpuk di Perbatasan, Perdana Menteri Modi Sebut India Tahu Bagaimana Cara Membalas

Bentrokan di Perbatasan India, China Kini Telah Kerahkan Pelatih Seni Bela Diri

Kondisi terkini laut China Selatan Kapal Perang AS dan China hanya berjarak 100 meter.
Kondisi terkini laut China Selatan Kapal Perang AS dan China hanya berjarak 100 meter. (Istimewa)

Hal ini diungkapkan dalam sebuah seminar online yang diselenggarakan oleh think tank yang berbasis di London, Institut Internasional untuk Studi Strategis.

Diketahui, Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya dinilai harus menjaga hubungan dekat untuk mempertahankan kepentingan mereka di Kutub Utara yang kaya sumber daya saat China memperluas jangkauannya di seluruh dunia.

Menurut dia, kegiatannya di wilayah ini serta di Afrika dan Eropa menimbulkan kekhawatiran keamanan bagi AS dan anggota lain dari aliansi keamanan transatlantik.

“China bahkan menyebut dirinya dekat negara Kutub Utara,” kata Foggo.

"Mereka sedang mengincar peluang investasi mulai dari eksplorasi sumber daya alam hingga potensi lalu lintas maritim komersial di masa depan lewat 'Jalan Sutra Kutub'," katanya seperti dilansir South China Morning Post.

Ia merujuk pada ambisi Beijing untuk memperpanjang Belt dan Road Initiative yang dibuat oleh Presiden China Xi Jinping ke Kutub Utara oleh mengembangkan jalur pelayaran yang dibuka oleh pemanasan global.

Kekuatan Militer Israel Ternyata Bisa Lebih Kuat dari Amerika, Padahal Senjatanya Asal AS

Militer Amerika Resmi Bertempur di 7 Negara Ini, Kini Nyaris Perang dengan China dan Iran

Beijing mengatakan minatnya terhadap Kutub Utara sebagian besar terkait dengan perdagangan dan perlindungan lingkungan, tetapi Foggo mengatakan daerah itu bisa menjadi fokus klaim palsu.

"Dengan China memiliki presedennya sendiri untuk membuat klaim palsu atas jalur air internasional di Laut China Selatan, ada kemungkinan bahwa China juga akan berusaha untuk membengkokkan aturan yang menguntungkan mereka di Kutub Utara," katanya.

Foggo juga menyoroti teknologi telekomunikasi 5G dan mengendalikan infrastruktur pelabuhan sebagai penyebab kekhawatiran bagi Eropa. "NATO tidak bisa lagi mengabaikan kegiatan China di Eropa," katanya.

Foggo mengatakan pertumbuhan investasi China di Afrika dan Eropa dapat digunakan untuk memengaruhi otoritas lokal dan membahayakan kepentingan Angkatan Laut AS di seluruh dunia.

"Jenis pengaruh ini merupakan masalah keamanan dan dapat digunakan untuk membatasi akses ke pelabuhan dan

bandara utama dengan nyaman sambil memberikan akses ke informasi sensitif pemerintah dan militer melalui teknologi perusahaan milik negara dan perusahaan yang dikendalikan negara," katanya.

Dia juga mengatakan para pemimpin China dan diplomat "Wolf Warrior" yang lebih agresif di negara itu membatasi informasi tentang virus corona dan menyumbangkan peralatan dan personel, bahkan di Eropa sebagai cara untuk menunjukkan bahwa mereka adalah pemimpin dunia.

Di sisi lain, China dan AS telah meningkatkan kehadiran mereka di Laut China Selatan yang disengketakan, di mana untuk pertama kalinya sejak 2017, tiga kapal induk Angkatan Laut AS seberat 100.000 ton sedang berpatroli. 

Beijing mengklaim sebagian besar lautan ini sebagai miliknya tetapi ada klaim yang tumpang tindih dari tetangga termasuk Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia.

Sementara itu, Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong mengatakan komentar Foggo dapat dilihat sebagai bagian dari upaya Washington untuk mengambil hati NATO untuk melawan China.

"AS berusaha untuk memperluas kemampuan NATO ke Pasifik Barat dan Kutub Utara. Dan didorong oleh AS, NATO telah mulai memperhatikan China," kata Song. 

"Tapi sebagai aliansi militer yang berbasis di Eropa, NATO malah akan melihat Rusia sebagai lawan utama," ungkapnya.

SUMBER: https://internasional.kontan.co.id/news/laksamana-as-sebut-china-berupaya-klaim-kawasan-kutub-utara-yang-kaya-sumber-daya?page=all

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved