Pembunuhan di Bitung
Terdengar Teriakan Persma Minta Tolong di Kompleks Sari Kelapa Bitung
Tak lama kemudian istri Persma, Marta Vera Damisi, tiba di rumah sakit. Namun, nyawa Persma tak lagi dapat tertolong.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: maximus conterius
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Sekitar pukul 23.00 Wita, Sabtu (20/06/2020), Persma Dame berpamitan pulang dari rumah Paulus Tamulia di kompleks Sari Kelapa, Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Timur.
Pria 40 tahun tersebut merasa sudah cukup menghabiskan malam dengan rekannya sesama buruh bangunan setelah menenggak minuman keras bersama-sama sejak pukul 19.00.
Tidak lama beranjak dari situ, sekitar 50 meter, Paulus mendengar suara Persma berteriak. Paulus kaget dan langsung bergegas.
“Saya melihat dia sudah tergeletak dan penuh dengan darah di jalan setapak,” ujar Paulus saat memberi keterangan ke penyidik Polsek Maesa.
Segera Persma yang mengenakan kaus tak berlengan dan celana jins pendek dilarikan ke rumah sakit Budi Mulia Bitung.
Tak lama kemudian istri Persma, Marta Vera Damisi, tiba di rumah sakit. Namun, nyawa Persma tak lagi dapat tertolong.
"Dia (suami) pergi kerja bangunan, keluar dari rumah pagi dan di Sabtu malam belum kembali. Saya kaget dapat informasi dari warga sekitar suami saya dianiaya orang," ucap Marta sedih.
Kapolsek Maesa Kompol Elia Maramis, Minggu (21/06/2020), menjelaskan, tiga orang telah ditangkap dan dianggap bertanggung jawab atas kematian korban.
Mereka adalah MK alias Melvin (20), berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan; DS alias Dan (19), pria yang sempat mengonsumsi miras di rumah satu diantara terduga tersangka AD alais Fandi (29).
Sebelum peristiwa berdarah itu, korban berjalan pulang dan memanggil tukang ojek.
Di saat bersamaan MK juga akan pulang. Saat itu korban menghampiri MK dan terlibat komunikasi.
"Ojek ngana (kamu tukang ojek)?" tanya korban kepada MK dan dijawab, bukan. "Kita mo pulang (saya mau pulang)," kata MK menceritakan tanya jawab dia dengan korban.
Pengaruh miras turut membuat mereka salah paham saat berkomunikasi.
Entah mengapa korban mendorong MK dan langsung terjatuh.
Lalu datang AD yang ingin melerai tapi juga didorong oleh korban hingga terjatuh. AD pun langsung balas menganiaya.