Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

TNI Siagakan 4 KRI di Perairan Natuna, Sebagai Antisipasi Konflik AS-Tiongkok di Laut China Selatan

Kapal perang anti kapal selam itu disiagakan sebagai upaya antisipasi potensi meluasnya kemelut antara Amerika Serikat dengan China.

Editor: Glendi Manengal
TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau saat meninjau Kapal Perang KRI Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Memanasnya hubungan AS dan China di Laut China Selatan.

Hal tersebut membuat negara-negara disekitar wilayah tersebut bisa terkena dampaknya bila terjadi konflik.

Sebagai antisipasi hal tersebut militer Indonesia pun menyiapkan beberapa kapal perangnya di perairan Natuna.

3 Pertempuran Legendaris Militer Isreal yang Diprediksi akan Babak Belur Malah Terjadi Sebaliknya

Misteri Asal Usul Leluhur Bangsa Yahudi, Dari Mana Mereka Berasal? Ahli Paleogenomik Coba Ungkapkan

Angkatan Laut Iran Unjuk Kekuatan dengan Menembakan Rudal Jelajahnya saat Latihan di Teluk Oman

KRI Bung Tomo-357 unsur Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada I berhasil menangkap 4 Kapal Ikan Asing (KIA) asal Vietnam. Dan melakukan pengusiran terhadap 2 Kapal Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) atau Kapal Pengawas Perikanan Vietnam, Kiem Ngu 214214 dan Kiem Ngu 214263 yang melakukan manuver hostile intent (Niat bermusuhan) dengan berupaya untuk menghalangi pengawalan KIA Vietnam yang dilakukan oleh KRI TOM-357 hingga hostile act (Tindakan bermusuhan) dengan menuver yang membahayakn KRI dan kapal tangkapan di Laut Natuna Utara.
KRI Bung Tomo-357 unsur Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada I berhasil menangkap 4 Kapal Ikan Asing (KIA) asal Vietnam. Dan melakukan pengusiran terhadap 2 Kapal Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) atau Kapal Pengawas Perikanan Vietnam, Kiem Ngu 214214 dan Kiem Ngu 214263 yang melakukan manuver hostile intent (Niat bermusuhan) dengan berupaya untuk menghalangi pengawalan KIA Vietnam yang dilakukan oleh KRI TOM-357 hingga hostile act (Tindakan bermusuhan) dengan menuver yang membahayakn KRI dan kapal tangkapan di Laut Natuna Utara. (DOK TNI AL)

TNI Angkatan Laut (AL) menyiagakan empat kapal perang KRI jenis Fregat dan Korvet di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Kapal perang anti kapal selam itu disiagakan sebagai upaya antisipasi potensi meluasnya kemelut antara Amerika Serikat dengan China di Laut China Selatan (LCS).

"TNI AL dalam hal ini Koarmada I terus menyiagakan unsur KRI di Natuna dan antisipasi meluasnya dampak naiknya tensi di LCS," ujar Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Kadispenkoarmada) I TNI AL, Letkol Laut Fajar Tri Rohadi saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).

Selain antisipasi seiring meningkatnya eskalasi ketegangan di LCS, kapal perang tersebut juga disiagakan untuk menggelar patroli rutin.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk terus melindungi kedaulatan dan kepentingan Indonesia.

"Peningkatan kesiagaan sudah hal yang pasti dan kesiagaan KRI di wilayah itu memang sudah dari dulu," kata Fajar.

Ketegangan antara AS dan China tengah kian meruncing di LCS belakangan ini.

Terbaru, militer AS bahkan menerjunkan 3 kapal induknya berbobot 100.000 ton di kawasan tersebut.

Ketiga kapal induk tersebut adalah USS Ronald Reagan, dan USS Theodore Roosevelt, dan USS Nimitz.

Dengan diterjunkannya ketiga kapal induk tersebut diprediksi akan membuat ketegangan AS dan China di LCS semakin memanas.

Kapal induk AS
Kapal induk AS (AFP / Navy Media Conten)

Sebelumnya Angkatan Laut AS Kirim Kapal Induk ke Indo-Pasifik

Amerika Serikat (AS) terus memperkuat tekadnya menjamin kebebasan navigasi di perairan Indo-Pasifik. Salah satunya dengan menambah armada perangnya di wilayah ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved