Presiden Soeharto
Lahir 8 Juni 1921, Berikut Karier Daripada Presiden Soeharto, dari KNIL, PETA hingga Presiden
Ayah Soeharto adalah Kertosudiro, seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa. Sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Kedua Republik Indonesia (RI) H M Soeharto lahir pada 8 Juni 1921.
Pria yang dikenal dengan julukan Jenderal yang Murah Senyum atau The Smiling General itu dilahirkan di Kemusuk, Yogyakarta.
Ayah Soeharto adalah Kertosudiro, seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa. Sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.
Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan atas perintah daripada Presiden Soekarno.
Salah satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang.
Berbagai kontroversi menyebut operasi ini menewaskan sekitar 100.000 hingga 2 juta jiwa, namun jumlah ini masih terus dipertanyakan hingga kini.
Karier Militer
Pada 1 Juni 1940, Soeharto muda diterima sebagai siswa di sekolah militer Hindia Belanda di Gombong, Jawa Tengah.
Setelah enam bulan menjalani latihan dasar, ia tamat sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral.
Ia terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong.
Saat Perang Dunia II berkecamuk pada 1942, Soeharto menjadi bagian dari pasukan kolonial Belanda, Knil.
Di masa itu, Soeharto muda dikirim ke Bandung untuk menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat selama seminggu.
Setelah pangkatnya dinaikan menjadi Sersan KNIL, Soeharto ditunjuk sebagai komandan peleton.
Saat Jepang menguasai Indonesia, Soeharto masuk Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), organisasi para-militer bentukan Militer Jepang.