News
Mengenaskan, Bayi Perempuan 1,5 Tahun Tewas Ditangan Sang Ayah
Reka ibu rumah tangga berusia 20 tahun di Kota Pekanbaru tak pernah menyangka jika malam itu bayi perempuannya meregang nyawa ditangan suaminya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Reka ibu rumah tangga berusia 20 tahun di Kota Pekanbaru tak pernah menyangka jika malam itu bayi perempuannya meregang nyawa ditangan suaminya, Harisman (30).
Sang anak, AN yang berumur 1,5 tahun adalah anak Reka dengan suami yang dahulu. Reka bercerai dan menikah dengan Harisman.
Mereka kemudian tinggal di Jalan Sidodai, Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.
• Perdana Menteri Singapura: Peran Keamanan dari AS di Asia Pasifik Tak Bisa Digantikan China
• Tak Percaya Virus Corona, Pria Ini Nekat Temani 4 Pasien Positif: Beta Mau Buktikan Kebenaran
• Tantowi Yahya Beberkan Keberhasilan Selandia Baru Dalam Mengatasi Virus Corona

Hari itu, Rabu (3/6/2020) AN rewel dan terus menangis.
Sang ayah tiri, Harisman, langsung menggendong AN dan memasukannya ke dalam bak mandi.
Bocah 1,5 tahun tersebut masih terus menangis. Dengan emosi, Harisman kembali menenggelamkan AN ke dalam bak mandi.
Tak hanya itu, pria 3o tahun itu membawa AN ke kamar dan membenturkan kepala bocah 1,5 tahun itu ke dinding.
Benturan tersebut sempat didengar oleh tetangga sekitar pukul 13.00 WIB.
Reka berusaha menyelamatkan anaknya dan menghentikan penganiayaan yang dilakukan suaminya.
Namun Harisman memukul Reka dan mengancam agar tidak menceritakan penganiayaan tersebut pada orang lain.
"Pelaku juga mengancam istrinya agar tidak memberitahukan pada orang lain," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Awaluddin Syam, Kamis (4/6/2020).
Kekejaman yang dilakukan Harisman tak berhenti di situ. Hingga malam hari, ia terus menyiksa AN.
Terakhir, Harisman menginjak dada AN. Bocah perempuan itu diam dan tak menangis lagi.
Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Mengetahui sang anak tak lagi menangis, Reka berteriak meminta tolong.
Ia kemudian meminta suaminya untuk membawa AN berobat ke rumah sakit.
Namun Harisman memilih keluar rumah dengan alasan mencari pinjaman uang untuk biaya pengobatan korban.
Karena curga, Willy dan Andi, tetangga Reka langsung medatangi rumah Reka dan melihat Harisman pergi keluar rumah.
Mereka masuk ke dalam rumah dan melihat AN sudah terbaring di ruang tamu dengan kondisi tangan kiri memar. Saat dicek, AN ternyata telah meninggal dunia.
"Atas kejadian tersebut, saksi Willy dan Andi melaporkan kejadian itu ke Polsek Bukit Raya. Setelah kita lakukan penyelidikan, pelaku berhasil kita tangkap," kata Awal.
Polisi kemudian mecari Harisman yang melarikan diri setelah menyiksa sang anak tiri.
Dia ditangkap di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan. Karena berusaha melarikan diri, polisi menembak kaki pria 30 tahun tersebut.
Harisman lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru untuk mendapatkan penanganan medis.
"Pelaku saat ini diamankan di Polresta Pekanbaru untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda, Kamis (4/6/2020). (SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor: Aprillia Ika, Abba Gabrillin))

Diberitakan sebelumnya, Harisman (30) tega membunuh anak tirinya dengan cara disiksa.
Aksi penganiayaan dilakukan Harisman di rumahnya, pada Rabu kemarin, sekitar pukul 23.00 WIB.
Aksi tersebut diketahui tiga orang saksi, yakni Reka (20) ibu kandung korban dan dua tetangganya, Willy (25) dan Andi (30).
Menurut keterangan Willy dan Andi, sekitar pukul 13.00 WIB, mereka mendengar suara benturan ke dinding Namun, kedua saksi tidak menghiraukan.
Kemudian pada malam harinya, pukul 20.00 WIB, saksi mendengar suara teriakan minta tolong dan melihat pelaku keluar dari rumah bersama istrinya.
Berdasarkan keterangan istri pelaku, korban dianiaya karena rewel dan menangis.
Namun, sang Ibu tidak bisa berbuat banyak ketika suaminya melakukan kekerasan terhadap bayinya.
Menurut polisi, saat korban menangis, ayah tirinya menggendongnya dan memasukannya ke dalam bak mandi.
Korban yang masih tetap menangis, membuat pelaku emosi dan kembali menenggelamkan korban ke dalam bak mandi.
Tidak selesai di situ, pelaku membawa korban ke kamar dan membenturkan kepala korban ke dinding.
Istri korban sempat dipukul oleh pelaku saat berusaha menghentikan aksi penganiayaan tersebut.
Pelaku juga mengancam istrinya agar tidak memberitahukan pada orang lain.
Setelah itu, pelaku kembali menyiksa korban. Pelaku menginjak dada korban hingga terdiam.
Bisikan Gaib
Kasus serupa pembunuhan ayah terhadap anak kandungnya terjadi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Si bapak di Pekanbaru tega membunuh anaknya yang masih balita tanpa ada rasa kasihan karena mendapat bisikan gaib untuk mengobati sang istri.
Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan memaparkan, berdasarkan pengakuan pelaku, dia mendapat bisikan gaib.
Sampai akhirnya nekat dan tega membunuh anak dari darah dagingnya sendiri.
Menurut pengakuan pelaku H, aksi kejinya itu diyakininya bisa menghilangkan penyakit istrinya yang dirasuki makhluk halus berupa genderuwo.
"Penyakit istrinya, yang dirasuki genderuwo bisa berpindah ke anaknya.
Jadi untuk mematikan genderuwo itu, dengan cara membunuh anaknya sendiri," ungkap Juper.
"Anaknya dicekik, lalu dimasukkan lembaran alquran ke dalam mulut (anak), lalu dibakar," sambungnya.
Juper melanjutkan, anaknya kemudian dicekik dengan menggunakan kawat hanger atau gantungan baju.
"Kejadiannya dinihari, jam 3 pagi. Pelaku sudah dibawa ke Polsek, sedang diperiksa, akan diperiksa juga kejiwaannya. Apakah dia sadar atau tidak membunuh anaknya," papar Juper.
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan terjadi di Pekanbaru pada Senin (17/2/2020).
Pelakunya seorang pria berinisial H, warga Jalan Cipta Karya, Perumahan Griya Cipta, Gang Anturium, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan.

Dia dengan tega membunuh anak laki-laki kandungnya sendiri, berinisial F, yang masih berusia 3 tahun.
Polisi yang mengetahui kejadian itu dari laporan warga, langsung menuju ke lokasi.
Pelakunya, sudah diamankan oleh polisi dan dibawa ke Polsek Tampan.
Kejadian ini memancing perhatian warga sekitar yang langsung meramaikan lokasi kejadian.
Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan saat diwawancarai di lokasi menjelaskan, pelaku mengaku mendapat bisikan gaib.
"Bapaknya ini membunuh karena ada bisikan," ungkap Juper.
Polisi saat ini tengah melakukan olah TKP. (kompas.com)
• Bambang Widjojanto soal Kasus Nurhadi: Ini Jadi Momentum Bersih-bersih dan Bongkar Mafia Peradilan
• Terkait Kasus Novel Baswedan, ICW Minta Amicus Curiae Dikabulkan PN Jakarta Utara
• Tak Percaya Virus Corona, Pria Ini Nekat Temani 4 Pasien Positif: Beta Mau Buktikan Kebenaran
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Malam Berdarah, Bayi Perempuan 1,5 Tahun Tewas di Tangan Sang Ayah"