Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Perdana Menteri Singapura: Peran Keamanan dari AS di Asia Pasifik Tak Bisa Digantikan China

Lee Hsien Loong menyebut kehadiran Amerika Serikat tetap vital bagi keamanan kawasan Asia-Pasifik.

Editor: Glendi Manengal
CHRISTOPHE ARCHAMBAULT / AFP
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya dari Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyebut kehadiran Amerika Serikat tetap vital bagi keamanan kawasan Asia-Pasifik.

Ia juga menyebut China tidak akan dapat mengambil alih peran itu di Asia Tenggara bahkan dengan kekuatan militernya yang terus meningkat.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Kantor Urusan Luar Negeri.

Lee menulis bahwa klaim maritim dan teritorial China di Laut Cina Selatan berarti bahwa negara-negara di kawasan itu akan selalu melihat kehadiran angkatan laut China sebagai upaya untuk memajukan klaim-klaim itu. 

Gerbong Kereta Api Mewah yang Diviralkan Wanita Cantik di TikTok, Ternyata Langganan Presiden Jokowi

Tak Percaya Virus Corona, Pria Ini Nekat Temani 4 Pasien Positif: Beta Mau Buktikan Kebenaran

Tantowi Yahya Beberkan Keberhasilan Selandia Baru Dalam Mengatasi Virus Corona

ILUSTRASI. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Perdana Menteri Singapura menyebut China tak bisa gantikan peran Amerika di Asia Pasifik.
ILUSTRASI. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Perdana Menteri Singapura menyebut China tak bisa gantikan peran Amerika di Asia Pasifik. ( REUTERS/Piroschka van de Wouw)

Dia juga menulis bahwa banyak negara Asia Tenggara sangat sensitif tentang persepsi bahwa China memiliki pengaruh terhadap etnis minoritas Tionghoa yang cukup besar.

"Meskipun kekuatan militernya meningkat, China tidak akan dapat mengambil alih peran keamanan Amerika Serikat," tulisnya seperti dikutip Bloomberg.

Ia juga menambahkan bahwa penarikan pasukan AS di Asia Utara akan memaksa Jepang dan Korea Selatan untuk merenungkan pengembangan senjata nuklir untuk menghadapi ancaman Korea Utara yang semakin meningkat. 

Artikel Lee ini muncul ketika ketegangan antara AS dan China terus meningkat, dengan sejumlah isu mulai dari jaringan 5G, Laut China Selatan hingga tanggung jawab atas pandemi Covid-19. 

Singapura telah menjadi salah satu negara paling vokal di Asia yang menyerukan AS dan China untuk menghindari bentrokan destruktif yang akan memaksa negara-negara kecil untuk memilih pihak.

"Negara-negara Asia-Pasifik tidak ingin dipaksa untuk memilih antara Amerika Serikat dan China".

"Mereka ingin memupuk hubungan baik dengan keduanya," tulis Lee.

Lee memperingatkan bahwa jika AS berusaha menahan China, atau jika Beijing berusaha membangun pengaruh eksklusif di Asia.

Kedua negara tersebut akan memulai suatu rangkaian konfrontasi yang akan berlangsung selama beberapa dekade dan membahayakan Asia.

"Setiap konfrontasi antara kedua kekuatan besar ini tidak akan berakhir seperti Perang Dingin, dalam kehancuran satu negara," tulisnya.

Laut China Selatan
Laut China Selatan (Google Maps Laut China Selatan)

Untuk menghindari hal ini, Lee mengatakan hubungan kolaboratif yang terbentuk dalam kerangka kerja peraturan multilateral yang disepakati akan mendorong sistem yang membebankan tanggung jawab dan pengekangan pada semua negara.

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved