Kematian George Floyd
5.000 Tentara Dikerahkan untuk Atasi Demo Disejumlah Kota di AS, Gedung Putih Rusuh
Polisi menembakkan gas air mata di luar Gedung Putih pada Minggu (31/5) malam ketika para demonstran kembali turun ke jalan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di tengah pandemi Covid-19 pemrotes di Amerika Serikat malah makin merebak.
Diketahui hal tersebut dilakukan terkait insiden dari George Floyd.
Mengenai hal demonstran ini sudah berlangsung selama 6 hari, dan sudah tersebar di sejumlah kota di AS.
• SOAL DAN JAWABAN LENGKAP Selasa 2 Juni 2020, SD Kelas 4,5 dan 6, Program Belajar dari Rumah TVRI
• Ganjar Pranowo Tegaskan Jika Jajarannya Kedapatan Korupsi: Langsung Saya Pecat dan Antar ke KPK
• Agen Rahasia AS Larikan Donald Trump ke Bunker Bawah Tanah Gedung Putih Karena Aksi Protes Rusuh

Polisi menembakkan gas air mata di luar Gedung Putih pada Minggu (31/5) malam ketika para demonstran kembali turun ke jalan untuk menyuarakan amarah atas kebrutalan polisi terhadap George Floyd.
Dengan Pemerintahan Donald Trump menyebut para penghasut kerusuhan yang sudah berlangsung selama enam malam sebagai teroris domestik, ada lebih banyak konfrontasi antara pemrotes dan polisi plus aksi penjarahan baru.
Mengutip Channelnewsasia.com, bentrokan meletus berulang kali di sebuah taman kecil di sebelah Gedung Putih, dengan pihak berwenang menggunakan gas air mata, semprotan merica, dan granat kilat untuk membubarkan kerumunan yang menyalakan beberapa kebakaran besar dan merusak properti.
Para pemimpin lokal AS mengimbau warga untuk memberikan jalan keluar yang konstruktif terhadap kemarahan mereka atas kematian seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata di Minneapolis, sementara jam malam berlaku di kota-kota termasuk Washington, Los Angeles, dan Houston.
Wali Kota Washington memerintahkan jam malam, mulai pukul 11 malam sampai 6 pagi, ketika New York Times melaporkan, Trump telah dilarikan oleh Secret Service, pengawal Presiden, ke dalam bunker di Gedung Putih pada Jumat (29/5) malam saat protes terjadi.
Kerahkan 5.000 tentara
Penjarahan terjadi pada Minggu (31/6) malam di Philadelphia dan Santa Monica, pinggiran Los Angeles (LA). Tayangan di Fox TV menunjukkan, penjarahan di gerai Rolex dan Gucci di New York City.
Para pejabat di LA, kota yang mengalami kerusuhan pada 1992 karena polisi memukuli Rodney King, pria Afrika-Amerika, memberlakukan jam malam pada Minggu (31/6) dari pukul 4 sore hingga subuh.
"Tolong, gunakan kebijaksanaan Anda dan pulang lebih awal, pulang, tinggal di rumah dan bantu kami memastikan mereka yang ingin mengubah protes ini, dari tentang keadilan rasial menjadi membakar properti dan menjarah barang-barang," kata Wali Kota LA Eric Garcetti di CNN.

Departemen Pertahanan AS menyatakan, sebanyak 5.000 tentara Garda Nasional telah dikerahkan ke 15 negara bagian serta Ibu Kota Washington, dengan 2.000 lainnya dalam keadaan siaga.
Trump menyalahkan ekstrem kiri atas kekerasan yang terjadi di AS.
Presiden mengatakan, dia berencana menetapkan kelompok yang dikenal sebagai Antifa sebagai organisasi teroris.
• Benarkah Donald Trump Mengundang Beberapa Negara untuk Melawan dan Mengisolasi China?
• Ganjar Pranowo Tegaskan Jika Jajarannya Kedapatan Korupsi: Langsung Saya Pecat dan Antar ke KPK
• SOAL DAN JAWABAN LENGKAP Selasa 2 Juni 2020, SD Kelas 4,5 dan 6, Program Belajar dari Rumah TVRI
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul " Bentrokan pecah di luar Gedung Putih, polisi tembakkan gas air mata "