Virus Corona
Kritik Pakar Epidemiologi soal Hadapi Virus Corona: Harusnya yang Disampaikan ke Publik Sudah Matang
Pandu Riono menilai ada kesalahan yang dilakukan pemerintah hingga kerap mendapat kritik soal penanganan Virus Corona.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait penerapan New Normal oleh pemerintah menjadi sorotan.
Salah satunya dari Pakar Epidemiologi yang menilai ada kesalahan.
Sehingga pemerintah kerap mendapat kritikan soal penanganan Coivd-19.
• Ungkap Kecurigaan Seminar Pemecatan Presiden, Zainal Arifin: Ada Pihak yang Sengaja Buat Isu Teror
• Singgung Prabowo dan Jokowi Hadapi Covid-19, Fahri Hamzah: Harusnya Bisa Diatasi Dengan Mudah
• Ternyata George Floyd dan Polisi yang Menginjak Lehernya Pernah Bekerja Bersama di Sebuah Kelab

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menilai ada kesalahan yang dilakukan pemerintah hingga kerap mendapat kritik soal penanganan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono secara gamblang menyebut kesalahan itu terdapat dalam cara komunikasi pemerintah.
Menurut Pandu Riono, pemerintah kerap mengumumkan kebijakan yang masih dalam tahap perencanaan.
Hal itu disampaikannya melalui kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (30/5/2020).
"Kesalahannya adalah bagaimana pemerintah berkomunikasi dengan publik, jadi seharusnya ada juru bicara pemerintah yang bisa menjelaskan apa yang seharusnya disampaikan ke publik," kata Pandu.
"Jangan masih dalam taraf wacana, dalam taraf perencanaan atau sedang dibicarakan dalam rapat kabinet kemudian disampaikan."
"Padahal itu belum menjadi keputusan," sambungnya.
Pandu menyatakan, seharusnya semua kebijakan yang disampaikan ke publik adalah segala sesuatu yang sudah secara matang dibahas.
"Yang disampaikan ke publik adalah yang sudah diputuskan, yang sudah matang sehingga ini yang akan direncanakan," terang Pandu.
"Jangan yang masih belum matang disampaikan, karena dianggapnya yang disampaikan itu adalah sesuatu keputusan."
Lebih lanjut, Pandu mengimbau pemerintah belajar dari pengalaman agar kebijakan yang dibuat tak membingungkan publik.
"Yang membuat publik 'Wah besok sudah dilonggarkan', padahal baru direncanakan," kata dia.
"Nah ini yang menurut saya adalah kita belajar dari pengalaman ini supaya tidak membingungkan publik."