Virus Corona
Surabaya Jadi Seperti Kota Wuhan ? Ini Tanggapan Pemkot
Surabaya menanggapi pernyataan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur terkait Kota Surabaya yang bisa menjadi seperti Kota Wuhan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dampak virus corona yang setiap harinya ada bertambah buat pemerintah berusaha keras agar Covid-19 tak menyebar lebih luas.
Diketahui beberapa hari ini kasus Covid-19 di Indonesia Berangsur turun, tetapi sebagian data penambahan tersebut berasal dari jatim.
Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menanggapi pernyataan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur terkait Kota Surabaya yang bisa menjadi seperti Kota Wuhan.
• Presiden Joko Widodo Meminta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diteruskan Hingga Surabaya
• Sebar Video Tuntut Presiden Joko Widodo Mundur saat Pandemi, Pecatan TNI AD Terancam Pasal Berlapis
• M Qodari Kritik soal Pembukaan Mall, Pemerintah Dianggap Tak Konsisten

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, saat ini Pemkot Surabaya tengah berjuang keras untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Jika dalam prosesnya terjadi penambahan kasus, itu karena pemkot menggelar rapid test dan swab secara masif dan massal di level bawah atau akar rumput. "Tentunya itu mempengaruhi hasil".
"Ya, kita berusaha untuk tidak terjadi seperti di Wuhan, siapa yang menginginkan itu".
"Saya yakin yang menyampaikan juga tidak menginginkan seperti itu," kata Fikser saat dikonfirmasi, Jumat (29/5).
Surabaya membuka diri dan menerima bantuan serta dukungan dari semua pihak.
Ia pun berterima kasih atas bantuan dari pemerintah pusat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang bersedia memberikan bantuan agar persoalan pandemi ini dapat segera teratasi.
Menurut Fikser, sampai saat ini setidaknya sudah sekitar 22.000 lebih rapid test telah dilakukan di berbagai wilayah di Kota Surabaya.
Dari angka itu, warga yang hasil tesnya reaktif langsung diisolasi di hotel dan dipisahkan dengan anggota keluarganya, sembari melakukan tes swab sampai hasilnya keluar.
"Jika positif tapi kondisinya baik, maka kami rawat di Asrama Haji Sukolilo. Tetapi jika kondisi pasien mengalami keluhan maka kami rawat di rumah sakit," kata dia.
Ia juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya telah menambah kapasitas ruangan di dua rumah sakit milik pemkot, yakni RSUD dr Sowandhie berjumlah 40 unit dan RS Bhakti Darma Husada (BDH) untuk 100 orang.
"Ada juga RS Husada Utama dan RS Siloam yang siap menampung. Tentu kami sampaikan terima kasih," kata dia.
Ia juga berterima kasih kepada TNI dan Polri yang turut membantu pemerintah kota dalam menghadapi pandemi ini, terutama saat di lapangan.