Sensus Penduduk
Lewati Target, Cakupan Sensus Penduduk Online Sulut Capai 30 Persen
Cakupan jumlah penduduk Sulut yang terdata di Sensus Penduduk Online (SPO) tahun 2020 melebihi dari target yang dipatok Badan Pusat Statistik Sulut
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Cakupan jumlah penduduk Sulut yang terdata di Sensus Penduduk Online (SPO) tahun 2020 melebihi dari target yang dipatok Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut.
Berdasarkan data, hingga Selasa (26/05/2020) pukul 00.00 WITA capaian keluarga yang merespon mencapai 30,06 persen. Dari 715.608 keluarga, sebanyak 215,079 keluarga telah tercatat di SPO 2020.
Sementara, untuk jumlah penduduk yang merespon SPO 2020 mencapai 30,74 persen. Dari total 2.506.981 penduduk, sebanyak 770,697 penduduk telah tercatat dalam SPO 2020.
Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono mengatakan, capaian itu melampaui target yang ada, yakni 20 persen. Baik keluarga maupun total populasi penduduk.
• Ini Penjelasan Gugus Tugas Covid-19, Terkait PDP Meninggal dan Rapid Test KERT dengan Pasien 212
"Kita bersyukur karena angka cakupan bertambah. Memang sejalan dengan adanya perpanjangan waktu Sensus Penduduk Online yang awalnya berakhir 31 Maret diperpanjang hingga 31 Mei 2020," kata Ateng kepada Tribun Manado, Rabu (27/05/2020).
Ia bilang, angka cakupan bisa bertambah karena Bulan Mei masih beberapa hari lagi.
Katanya, capaian itu tak lepas dari dukungan para pihak di Bumi Nyiur Melambai. "Ini patut disyukuri karena di tengah ancaman pandemi Corona, warga antusias mencatatkan dirinya dalam Sensus Penduduk Online," jelasnya.
Ateng menyampaikan terima kasih atas dukungan warga Sulut. Ucapan terima kasih disampaikan untuk Gubernur Sulut dan jajarannya, DPRD, civitas akademik kampus, tokoh masyarakat, tokoh agama, Pemkab dan Pemkot, BUMN, perusahaan swasta hingga media massa.
• Tim Gugus Tugas Covid-19 Siapkan 600 Alat untuk Rapid Test di Pasar 23 Maret dan Pasar Serasi
Selanjutnya, kata Ateng, penduduk yang belum tercatat di SPO 2020 akan dicatat melalui SP Manual pada Bulan Juli 2020 mendatang.
Untuk pertama kalinya Sensus Penduduk di Indonesia akan menggunakan metode kombinasi.
"Dalam arti menggunakan data Capil sebagai basis data utama. Narasi besar yang kita bawa mencatat Indonesia. Untuk mewujudkan satu data kependudukan," jelasnya.
SP 2020 sangat penting karena data itu bisa jadi rujukan institusi dan Kementerian. Data penduduk penting karena jadi dasar membuat perencanaan.
• Connie Mamahit Sudah Menulis Lirik Lagu Rohani, Belum Sempat Masuk Dapur Rekaman Sudah Meninggal
Data Sensus Penduduk akan jadi dasar bagi perencanaan pendidikan, kesehatan, pertanian, perumahan, ketahanan pangan dan lain-lain.
Hasil sensus penduduk juga akan membantu proyeksi penduduk. Dimana, data penduduk sesuai SP 2020 digunaka untuk proyeksi hingga 2045.
"Dengan Sensus Penduduk 2020 kita bisa buat sampai 2060," katanya.
Khusus di Sulut akan ada ratusan petugas yang akan mendata penduduk. Khusus di Sulut dibutuhkan sedikitnya 1.200 petugas.
"Kami mohon dukungan seluruh masyarakat Sulut sehingga agenda Sensus Penduduk 2020 ini bisa sukses," katanya.(ndo)
• Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19, Pengamat Pemilu: Keputusan Spekulatif