Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Istri Bahar bin Smith Sebut Proses Penjemputan Suaminya Mirip Penculikan Jendral: Kami Dikepung

Habib Bahar dijemput oleh tim dari kepolisian dan Kementerian Hukum dan HAM Direktorat Jenderal Permasyarakatan

Editor: Rhendi Umar
Capture Youtube Tribun Jabar Video
Istri Bahar bin Smith, Ummi Fadlun, memprotes cara penangkapan suaminya yang disebut berlebihan, diunggah Sabtu (23/5/2020). 

Menanggapi hal itu, pengacara Bahar bin Smith, Aziz Yanuar menilai bahwa ceramah provokatif itu bersifat subjektif.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV pada Kamis (20/5/2020), Aziz Yanuar juga sempat menantang agar mau mendengar ceramah Bahar bin Smith.

Aziz menilai pemerintah sensitif pada ceramah Bahar.

"Jadi mereka ini menginterpretasikan begitu lo, sensitifnya berlebihan," sambungnya.

Lebih lanjut Aziz menambahkan, kritik bukan berarti membenci.

Menurutnya, kritik adalah bentuk kepedulian terhadap pemerintah.

"Yang kedua, saya sedikit keluar dari sisi hukum bahwa kalaupun memang betul yang dimaksud adalah Pemerintah Republik Indonesia perlu dicermati seksama."

"Isinya adalah mengkritik, mengkritik itu sangat berlawanan dengan membenci dan menyebar permusuhan. Justru orang-orang seperti Habib Bahar menyuarakan kritik ini adalah peduli terhadap pemerintah," ucap dia.

Lalu, Aziz menantang agar ceramah Bahar itu didengarkan lagi.

Dalam ceramah itu, Aziz menilai bahwa Bahar berusaha membela rakyat kecil.

"Bisa didengarkan ulang lagi bahwa yang dimaksud adalah Beliau mengatakan bahwa pemerintah dan pejabat itu tidak berkorban untuk rakyat."

"Melainkan rakyat yang berkorban untuk mereka dan partai dan semacam-macamnya yang seperti dijelaskan," ungkapnya.

Selain itu, ceramah Bahar disebut juga menyoroti sejumlah permasalahan yang kini tengah terjadi.

Misalnya kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Faktanya kan betul BPJS dinaikkan, kemudian di tengah kondisi seperti ini. Kemudian, harga BBM dunia turun drastis, tidak turun di Indonesia. Kemudian banyak impor, banyak merugikan rakyat Indonesia yang rakyat kecil."

"Apa yang salah dari statement itu?" ujarnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved