Ramadan 2020
H-1 Idul Fitri, Harga Sembako di Pasar Bolsel Justru Turun
Pria yang biasa disapa Mato ini mengaku jika Bawang Putih dari Rp. 60.000 perkilogram turun menjadi Rp. 40.000.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Satu hari Menjelang Lebaran Idul Fitri 1441 H, harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) masih stabil.
Bahkan harga sembako di beberapa pasar cenderung mengalami penurunan harga.
Menurut Muhammad salah seorang pedagang di Pasar Soguo membenarkan jika harga bahan rempah-rempah seperti Bawang Putih, Cabe, dan Tomat mengalami penurunan harga.
Pria yang biasa disapa Mato ini mengaku jika Bawang Putih dari Rp. 60.000 perkilogram turun menjadi Rp. 40.000.
Cabe yang sebelumnya Rp. 35.000 perkilogram turun pada kisaran Rp. 10.000 sampai dengan Rp.15.000 per kilogram.
"Begitu juga dengan harga tomat, sebelumnya berada pada kisaran Rp. 8.000 – Rp. 10.000 sekarang turun menjadi Rp. 5000," ujarnya ketika ditemui, Sabtu (23/5/2020) di Pasar Soguo.
Namun ia membeberkan, ada beberapa bahan pokok yang naik harganya.
Seperti Bawang Merah, Kayu Manis dan Merica.
Bawang Merah dari biasanya Rp 40.000 naik menjadi Rp 60.000 perkilogram.
Demikian Kayu Manis dan Merica, dari harga sebelumnya Rp 60.000 naik menjadi Rp 65.000 perkilogram.
Mato mengatakan jika keterlambatan pengiriman menjadi alasan kenaikan harga.
"Jadi ketika stok berkurang maka harga pasti naik," bebernya.
Lanjutnya, ada beberapa bahan lainnya malah biasa-biasa saja harganya, seperti harganya Minyak Kelapa dan Gula Pasir.
Pria 2 orang anak ini mengatakan jika pandemi Covid-19 juga berdampak pada kunjungan orang ke pasar.
“Keramaian pengunjung pasar memang sudah tidak seperti sebelum ada Covid -19, antusisme pengunjung cenderung berkurang," terang dirinya.
Selain sembako, beberapa bahan makanan juga terpantau mulai naik harganya.
Seperti telur ayam yang sebelumnya hanya Rp. 35.000 – Rp. 40.000 per bakinya, naik menjadi Rp. 45.000 – 50.000.
Demikian halnya dengan beras mengalami kenaikan bahkan sebelum Ramadan.
Beras biasanya dibandrol Rp.10.000 perkilogram naik menjadi Rp. 12.000 perkilogram.
Dewi Kirana Hasan, petugas Enumerator Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang bertugasnya mengecek harga-harga bahan pangan di pasar-pasar tradisional di Bolsel, menyatakan bahwa harga bahan-bahan pangan yang ada di Bolsel masih stabil dan belum ada perubahan yang signifikan.
Menurutnya, kenaikan harga seperti telur itu memang sudah menjadi tradisi bahwa setiap menjelang lebaran harga telur mengalami kenaikan.
"Karena jumlah permintaan dari para konsumen sebagai pembeli tidak seimbang dengan persediaan telur yang ada, untuk beras naik, itu memang sebelum Ramadhan sudah naik tapi naiknya tidak melebihi batas normal, tutupnya," tandasnya. (Nie)
BERITA TERPOPULER :
• Ali Ngabalin Terdiam saat Ditegur dr Erlina, Jangan Tergiur: Saya Pegang Kata-kata Pak Ngabalin
• Detik-detik M Nuh Ngeprank Lelang Motor Presiden Jokowi Seharga Rp 2,55 M, Berlangsung Alot
• Gambar Ucapan Selamat Idul Fitri Tahun 2020, Cocok Dibagikan ke Media Sosial Facebook dan Instagram
TONTON JUGA :