Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Diprediksi 35 Persen Warga AS Terinfeksi Covid-19 Namun Tidak Menunjukan Gejala

CDC memperkirakan sekitar sepertiga orang yang terinfeksi virus corona di Amerika Serikat tidak menunjukkan gejala.

Editor: Glendi Manengal
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat alias CDC memperkirakan sekitar sepertiga orang yang terinfeksi virus corona di Amerika Serikat tidak menunjukkan gejala.

Sebelumnya CDC telah mengembangkan lima skenario perencanaan yang berbeda untuk membantu pejabat kesehatan membuat keputusan terkait virus corona berdasarkan pemodelan matematika.

Terkait hal itu, untuk menentukan setiap skenario, CDC melihat ukuran penularan virus, keparahan penyakit dan penularan penyakit pra-gejala dan asimptomatik.

Kasus tanpa gejala berarti bahwa seseorang yang terinfeksi virus tidak menunjukkan gejala selama infeksi.

Nasaruddin Umar: Idul Fitri ini Warga Tak Usah Paksakan Diri ke Masjid, Ikut Protokol Kesehatan

Masyarakat Sulit Disuruh Ikuti Aturan, Pakar Epidemiologi Sebut Biarkan Warga Latihan New Normal

10 Gambar dan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Cocok Dijadikan Status atau Dibagikan ke Medsos

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (Kompas.com)

Menurut informasi terbaru, perkiraan terbaik CDC tentang penularan virus dan tingkat keparahan penyakit di Amerika Serikat adalah bahwa 35% orang yang terinfeksi oleh virus corona tidak menunjukkan gejala.

Tetapi kalangan ini masih mampu menyebarkan virus tersebut kepada orang lain.

Badan itu juga memperkirakan bahwa sekitar 0,4% orang yang tertular virus corona akan meninggal dunia.

Nah, dalam skenario terburuk dari CDC, tingkat kematian kasus corona bisa melonjak menjadi 1%.

Namun Carl T Bergstrom, seorang ahli biologi dari University of Washington mengatakan perkiraan itu terlalu optimis.

"Dengan panduan dari dokumen CDC yang baru dirilis ini, lembaga-lembaga federal memodelkan pandemi Covid menggunakan tingkat kematian yang sangat rendah," katanya.

Ucapkan Selamat Idul Fitri, Presiden Joko Widodo: Lebaran Kali Ini Menuntut Pengorbanan Kita Semua

Drama Baru, AS Kembali Menuduh Pihak China Membuat Maskapai Mereka Tak Bisa Terbang ke Tiongkok

Sebelumnya Gubernur New York Syok Karena Penambahan Kasus Baru Covid-19 dari Warga yang Hanya Tinggal di Rumah

Kabar terbaru Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengaku syok karena mayoritas kasus baru Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berasal dari warga yang tinggal di rumah.

Mengenai hal tersebut Cuomo menerangkan, temuan itu terjadi setelah pihaknya mengambil data awal data dari 100 rumah sakit, dan melibatkan 1.000 pasien.

Dari hasil penelitian itu menunjukkan, sebanyak 66 persen kasus baru Covid-19 berasal dari warga yang tinggal di rumah dan tidak banyak beraktivitas di luar.

Dilansir CNBC Rabu (6/5/2020), terbanyak kedua kasus baru virus corona yang mendapat perawatan adalah panti jompo dengan 18 persen.

Dalam konferensi pers, Andrew Cuomo menerangkan selain dua terbesar, kurang dari satu persen datang dari penjara, kemudian dua persen dari gelandangan.

Lalu dua persen lagi dari kelompok masyarakat lain. "Taoi 66 persen berasal dari mereka yang di rumah saja. Jelas ini membuat kami syok," kata dia.

Gubernur New York dari Partai Demokrat itu mengatakan, awalnya dia mengira para pasien baru itu terinfeksi ketika menaiki transportasi umum.

"Namun, tidak. Karena faktanya, mereka benar-benar berada di rumah," ujar Cuomo keheranan ketika memberikan pernyataannya.

Dia melanjutkan, hampir 84 persen pasien yang dirawat di rumah sakit tidak bekerja menggunakan mobil pribadi, transportasi publik atau berjalan.

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar dari kasus tersebut statusnya pengangguran atau mereka yang sudah pensiun. Keseluruhan, 73 persen di antaranya berumur 51 tahun ke atas.

Cuomo menuturkan, berbekal data itu, dia memaparkan para penderita dari sekitar New York City bukanlah pelancong atau tengah bekerja.

Dia juga menuturkan kasus di Bigg Apple, julukan kota itu, adalah minoritas, di mana setengahnya adalah Afro-Amerika atau Hispanik.

Lagi-lagi, data tersebut mengejutkannya. Sebab, selama ini pihaknya berpikir mereka yang tertular adalah pekerja esensial seperti tenaga media atau pegawai pemerintah kota.

"(Data) ini sudah cukup memberi gambaran bagaimana Anda melindungi diri. Pemerintah sudah berbuat yang terbaik, masyarakat juga. Kini, tinggal giliran Anda," ujar dia.

Cuomo melanjutkan, rerata pasien yang dirawat di rumah sakit terus mengalami penurunan, meski dia mengatakan tren-nya cukup lambat.

Dia memaparkan sekitar 600 orang yang terinfeksi masih terlihat berjalan di rumah sakit, meski jumlah tersebut dia klaim juga menurun.

Sementara data menunjukkan angka Covid-19 menurun di New York, survei terbaru nampaknya menunjukkan kontradiksi jaminan Cuomo bahwa isolasi bisa mengurangi infeksi.

Dalam jumpa pers 13 April, dia sempat mengungkapkan takut jika menulari keluarganya meski dia sudah menerapkan serangkaian langkah pencegahan.

Meski begitu, Cuomo berusaha menekankan bahwa selama mereka memerhatikan peraturan pembatasan sosial yang berlaku, keluarga mereka aman.

Sementara itu, angka korban meninggal karena virus corona bisa jadi lebih tinggi dari yang sudah dipaparkan oleh pemerintah.

Cuomo berkata pemerintahannya belum mencatat mereka yang meninggal di rumah, dan dihitung sebagai kematian karena wabah.

Dalam data Selasa (5/5/2020), New York melaporkan 232 orang mengemnbuskan napas terakhir. "Saya kira realitasnya bakal lebih buruk."

Drama Baru, AS Kembali Menuduh Pihak China Membuat Maskapai Mereka Tak Bisa Terbang ke Tiongkok

Tanggapan Sandiaga Uno soal New Normal: Seharusnya Begini Tahapannya Dilakukan

Masyarakat Sulit Disuruh Ikuti Aturan, Pakar Epidemiologi Sebut Biarkan Warga Latihan New Normal

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul " AS prediksi ada 35% warganya yang terinfeksi corona namun tak menunjukkan gejala "

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved