Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Iuran BPJS Kesehatan Naik

Iuran BPJS Kesehatan Naik, Pemprov Akan Hitung Ulang Penganggaran

"Kita sudah revisi waktu lalu karena iuran BPJS turun, sekarang kalau naik lagi mesti hitung lagi, " ujarnya kepada tribunmanado. co. id.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Maickel Karundeng
ryo noor/tribun manado
Asisten III Pemprov Sulut, Asiano Gammy Kawatu 

"Seolah olah kami ini pasien nomor dua," kata dia.

Pengalaman tak menyenangkan pernah dialami David warga Kotamobagu.

Anaknya dirawat beberapa hari di rumah sakit.

"Ruangannya ditanggung BPJS hanya dua hari, selebihnya saya bayar sendiri," kata dia.

Anaknya juga diperlakukan bak pasien kelas 2.

Pelayanannya buruk sekali.

Ia mengaku kecewa. 

"Saya ini kerja banting tulang, gaji disisihkan untuk bayar BPJS, kok pelayanannya seperti ini," kata dia.

Terkait kebaikan BPJS, ia mengaku tak paham.

Isi putusan MA, BPJS merugi karena ada kecurangan dan kekeliruan manajemen.

"Kalau yang salah pengelolaannya kenapa rakyat yang musti menanggung dosanya, rakyat juga sedang menderita Covid 
19, gaji kami dipotong, nah ini iuran BPJS naik," kata dia.

Anita warga Desa Pinilih Minut mengaku tak bergantung pada BPJS karena berbelit, mahal serta pelayanan maksimal.

Ia mengandalkan apotek tanaman miliknya.

"Disini aneka macam daun bisa menyembuhkan," kata dia.

Desa Pinilih memang dikenal sebagai desa yang mengembangkan tanaman obat. (art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved