Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Mengenal Maladaptive Daydreaming, Melamun hingga Lupa Waktu yang Membahayakan

Maladaptive day dreaming merupakan kondisi di mana seseorang melamun secara intensif sehinggga teralihkan dari kehidupan nyata.

Editor: Isvara Savitri
g-stockstudio
Ilustrasi melamun 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Apakah anda pernah terhanyut dalam lamunan hingga tanpa sadar banyak waktu terbuang sia-sia?

Jika hal tersebut sering terjadi, kemungkinan besar Anda mengalami maladaptive daydreaming.

Kondisi kejiawaan ini pertama kali diidentifikasi oleh Profesor Eliezer Somer dari University of Haifa di Israel.

Meski bukan termasuk bagian dari gangguan kejiwaan secara resmi, para ahli setuju kondisi ini bisa menimbulkan gangguan dan efek nyata pada kehidupan sehari-hari penderitanya.

Maladaptive day dreaming merupakan kondisi di mana seseorang melamun secara intensif sehinggga teralihkan dari kehidupan nyata.

Ada banyak hal yang bisa menjadi pemicunya, antara lain sebagai berikut:

  • topik pembicaraan
  • rangsangan sensorik
  • pengalaman fisik.

Gejala
Melansir laman Healthline, seseorang yang mengalami maladaptive daydreaming bisa mengalami hal-hal berikut:

  • lamunan yang sangat jelas dengan karakter mereka sendiri, pengaturan, plot, dan detail lainnya, seperti fitur cerita
  • lamunan dipicu oleh peristiwa kehidupan nyata
  • kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari
  • sulit tidur di malam hari
  • keinginan luar biasa untuk terus melamun
  • melakukan gerakan berulang sambil melamun
  • membuat ekspresi wajah sambil melamun
  • berbisik dan berbicara sambil melamun
  • melamun untuk waktu yang lama (banyak menit hingga berjam-jam)
  • Para ahli masih tidak yakin apa yang menyebabkan lamunan maladaptif.

Banyak orang mengira penderita maladaptive daydreaming sama dengan skizofrenia.

Namun, penderita skizofrenia tidak dapat membedakan antara kenyataan dan fantasi.

Sedangkan penderita maladaptive daydreaming masih mengakui bahwa apa yang menjadi lamunan mereka bukan hal yang nyata.

Lalu, bisakah maladaptvive daydreaming menyebabkan gangguan psikologis lainnya?

Mereka yang mengalami maladaptive daydreaming juga berisiko mengalami hal berikut:

  • attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
  • depresi
  • obsesif-kompulsif (OCD).

Cara mengatasi
Tidak ada pengobatan resmi untuk mengatasi gangguan ini.

Namun, salah satu riset membuktikan pemberian fluvoxamine sangat efektif untuk membantu penderita maladaptive daydeaming mengendalikan lamunannya.

Jenis obat tersebut biasanya juga digunakan untuk mengatasi pasien obsesif-kompulsif.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved