Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips dan Trik

AWAS BERBAHAYA! Jangan Sembarang Klik Link di Pesan Berantai dan Mengharuskan Mengisi Data

Ahli IT dosen Ilmu Komputer Uniersitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana mengingatkan agar masyarakat tak sembarangan mengeklik link

(Twitter)
Tangkapan layar unggahan mengenai informasi kuota internet gratis dari pemerintah. 

“Itu datanya di-generate pakai javascript. Angka itu dihasilkan dari kode javascript. Bukan diambil dari database riilnya,” terang dia.

Oleh karena itu, menurut Rosi, yang tampil tersebut tidak masuk akal.

“Berarti kan datanya enggak riil. Apa mungkin dalam satu detik bisa ter-register sejumlah 100 orang? Setiap detik angka itu bertambah secara random kadang sampai 100, 200,” ujar dia.

Rosi mengimbau agar masyarakat tidak langsung percaya dengan iming-iming bonus maupun tawaran kuota gratis yang disebar di media sosial.

Jika mendapatkan informasi seperti itu, sebaiknya melakukan penelusuran untuk memastikan kebenarannya.

“Cek ke situs yang diberikan tersebut. Apabila ada sesuatu yang ganjil atau tidak masuk akal maka abaikan. atau coba cari informasi tentang berita tersebut di Google. Biasanya kalau berita itu valid, juga akan ada press release dari pihak penyelenggara program tersebut melalui situs berita resmi,” kata Rosi.

Ia juga mengingatkan agar tidak sembarangan mengisi data privasi apa pun pada situs yang tidak diketahui kredibilitasnya.

Tips membedakan tautan palsu dan tidak

Lantas, bagaimana cara membedakan tautan yang berbahaya atau palsu?

Rosi mengatakan, hal itu bisa dilihat dari setiap domain situsnya.

“Biasanya situs scam itu menggunakan domain atau blog gratisan, seperti Blogspot. atau domain-domain gratisan yang berakhiran .tk dan lain-lain,” jelas dia

Selain itu, tautan palsu juga dapat diamati dari tampilan situsnya yang biasanya terlihat sederhana dan acak-acakan.

“Hati-hati juga pada program hadiah dengan syarat harus mem-forward pesan atau link ke sejumlah orang,” kata Rosi.

Modus seperti ini dianggap cara paling mudah dan murah untuk menyebarkan informasi dengan tujuan melakukan penipuan.

“Ingat bahwa prinsip hukum ekonomi penipu adalah mengeluarkan biaya sekecil mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari penipunya. Kalau perlu, modalnya Rp 0 untuk melakuan penipuan,” ujar Rosi.

Para penipu umumnya menggunakan iming-iming sangat bombastis yang hampir seluruhnya scam. Cara mendeteksinya:

  • URL domain situs menggunakan yang gratis
  • Desain tampilan situs sederhana
  • Sosialisasi dengan biaya murah

“Bagi yang paham coding, bisa dicek HTML halaman situsnya. Jika ada keanehan, maka dipastikan itu scam,” kata Rosi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Sembarang Klik Link di Pesan Berantai dan Isi Data, Ini Bahayanya!

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved