Tips dan Trik
AWAS BERBAHAYA! Jangan Sembarang Klik Link di Pesan Berantai dan Mengharuskan Mengisi Data
Ahli IT dosen Ilmu Komputer Uniersitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana mengingatkan agar masyarakat tak sembarangan mengeklik link
TRIBUNMANADO.CO.ID – Akhir-akhir ini, segala bentuk informasi beredar di jejaring sosial terkait pesan berita yang mengharuskan mengklik link.
Ahli IT yang juga dosen Ilmu Komputer Uniersitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana mengingatkan agar masyarakat tak sembarangan mengeklik link yang disebar melalui informasi atau pesan berantai.
Hal ini disampaikannya menanggapi banyaknya pesan berantai dan informasi di media sosial mengenai kuota internet gratis dari pemerintah diikuti dengan link yang harus diklik.
• [HOAKS] Kuota Internet Gratis 100GB untuk Melawan Virus Covid-19 dari Pemerintah
Pesan dan informasi itu salah satunya berbunyi sebagai berikut:
“Kuota 100GB Gratis untuk melawan virus covid-19. Meskipun kita diwajibkan untuk tetap dirumah tapi sangat penting untuk kita tetap berhubungan dengan kerabat maupun keluarga kita. Maka dari itu pemerintah bekerja sama dengan seluruh provider diindonesia membagikan kuota sebesar 100GB agar kita semua tetap berkomunikasi. Untuk mendapatkan kuota sebesar 100GB silahkan klik tautan dibawah ini dan ikuti petunjuk selanjutnya http://kuota-gratis.cf”.
Beredar pula pesan yang hampir sama, dengan alamat situs yang berbeda-beda.

Rosihan, yang biasa disapa Rosi, mengatakan, ia melakukan pengecekan link yang disebarkan melalui pesan berantai dan media sosial itu.
Hasilnya, situs-situs itu merupakan situs scam.
“Setelah saya telusuri itu situs scam,” ujar Rosi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
• Keamanan Data Seluruh Kementerian DiKoordinasikan, BIN: Ada Ancaman Kelompok Peretas Naikon
Modus mengumpulkan data
Ia mengatakan, situs-situsi itu telah diblokir oleh beberapa operator seluler sehingga untuk mengeceknya digunakan teknik tertentu.
Dalam situs tersebut, ada iming-iming pulsa gratis sehingga orang-orang bersedia memasukkan nama dan nomor ponselnya di form yang telah disediakan.
Situs semacam itu, lanjut dia, dapat dilihat pada kode HTML di halaman situsnya.
“Jika ada keanehan maka dapat dipastikan itu scam,” ujar Rosi.
Ia mencontohkan, pada situs yang alamat link-nya disebarkan dalam informasi soal kuota gratis itu, terdapat keanehan pada halaman yang menampilkan jumlah orang yang mendapatkan kuota.