Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

UPDATE Data Terkini Virus Corona Dunia, Kamis 7 Mei 2020: Pasien Sembuh Capai 1.238.250 Jiwa

Kamis (7/5/2020) pukul 06.00 WIB hari ini juga menyebut virus corona telah menyebar ke 187 negara di dunia.

Editor:
Freepik
ilustrasi virus corona 

Kepala program penampungan imigran di Jenewa dari organisasi Salvation Army, Valerie Spagna menjelaskan bahwa ada sedikit perbedaan sistem untuk tunawisma.

Selain disediakannya tempat bagi imigran agar bisa tinggal di waktu yang cukup lama, terdapat shelter lain yang disediakan dengan sistem di mana orang bisa masuk pada malam hari untuk tidur, dan harus pergi lebih awal pada pagi hari.

"Mereka akhirnya bisa bersantai, merawat diri mereka, tidur dengan nyenyak," katanya.

"Mereka akhirnya bisa merasakan sedikit kehidupan yang lebih baik" tambahnya.

Namun, Valerie cemas lantaran para tunawisma ini akan diminta untuk pergi pada 1 Juni 2020.

"Mereka harus kembali ke kehidupan nyata mereka

Ini akan menyakitkan," tambahnya.

Kebijakan untuk Tunawisma

Pada bulan lalu, saat perhotelan menghadapi instruksi pembatalan pengunjung, bisnis ini kemudian mengalokasikan seluruh bangunannya untuk para wanita dan anak muda tunawisma.

Ini bertujuan untuk membantu mereka agar tidak berkeliaran di jalanan selama pandemi COVID-19.

Di sebuah hotel di pusat kota tua Jenewa, Swiss, setidaknya terdapat 20 kamar yang disediakan untuk para perempuan tunawisma.

Sementara 11 kamar lainnya diberikan kepada anak-anak di bawah umur, termasuk Sofiane RahmanI yang tidak memiliki akses untuk mencari suaka di Swiss.

"Itu terjadi secara wajar," kata Direktur Hotel, Alain Meuwly kepada AFP, sembari duduk di ruang sarapan, di mana meja-meja telah ditempatkan berjauhan dan masing-masing hanya diberikan satu kursi.

Alain menjelaskan semenjak adanya kebijakan larangan kegiatan publik dan penutupan restoran serta toko, bisnis perhotelan juga mendapat imbasnya.

"Lebih dari 90 persen pemesanan (hotel) kami dibatalkan," katanya.

Hotel Bel Esperance, sebuah bisnis yang dijalankan oleh Salvation Army (organisasi sosial berskala internasional dari umat Kristen di Swiss) saat pandemi muncul, kamar-kamar terpantau kosong.

Salvation Army bersama dengan sejumlah badan amal umat Kristen dilaporkan berjuang mencari cara agar dapat menampung sekitar 1.000 orang yang kehilangan tempat tinggal di Jenewa. (*)

Subscribe Youtube Channel Tribun Manado:

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved