Ramadan 1441 Hijriah
Mudah Marah Saat Puasa, Begini Cara Mengatasinya
"Pelepasan hormon kortisol ini bisa menyebabkan seseorang mudah merasa marah atau emsoi," tambah Dr Lee.
TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Ketika rasa lapar menyerang, bisanya orang menjadi gampang marah atau emosi.
Menurut ahli gastroenterologi dari Cleveland Clinic, Christina Lee, ketika tidak ada asupan makanan, gula darah dalam tubuh akan menurun.
Gula darah yang terlalu rendah bisa memicu hormon kortisol dan adrenalin untuk menyeimbangkan kembali gula darah.
"Pelepasan hormon kortisol ini bisa menyebabkan seseorang mudah merasa marah atau emsoi," tambah Dr Lee.
Selain itu, gula darah yang rendah dapat mengganggu fungsi otak untuk mengendalikan impuls dan perilaku kita.
"Jadi, seseorang bisa menjadi mudha marah saat lapar karena adanya reaksi biokimia akibat penurunan gula darah," ucap dia.
Mengontrol suasana hati saat puasa
Di bulan ramadhan ini, umat muslim melakukan puasa yang membuat mereka diwajibkan untuk menahan haus dan lapar dari terbit hingga terbenamnya matahari.
Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri untuk mengontrol suasana hati selama berpuasa.
Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus memperhatikan apa yang kita konsumsi saat sahur dan berbuka.
Hal itu pula yang diungkapkan oleh pakar kedokteran keluarga Dr Mansour Alam.
Menurutnya, makanan yang kita konsumsi saat sahur dan berbuka sangat mempengaruhi suasana hati kita selama berpuasa.
"Mereka yang mengonsumsi roti putih, nasi putih, gorengan, dan manisan cenderung merasa gelisah dan mudah emosi di siang hari," ucap dia.
Oleh karena itu, ia menyarankan kita untuk mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi seimbang agar kita tetap bertenaga dan mampu mengontrol suasana hati selama berpuasa.
"Konsumsilah makanan kaya serat dan karbohidrat kompleks yang pada, seperti gandum, quinoa, beras merah," tambahnya.
Menurutnya, jenis makanan tersebut mampu membantu menyeimbangkan emosi dan suasana hati kita.