Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Kasus Virus Corona di AS Terus Membengkak, Gedung Putih akan Akhiri Gugus Tugas Covid-19

Gedung Putih berencana mengakhiri gugus tugas virus coronanya dalam waktu sekitar satu bulan.

Kompas.com
Wakil Presiden AS Mike Pence 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di tengah angka kasus virus corona di Amerika Serikat terus bertambah – jumlah kasus terbaru berkisar 1.000 hingga 2.000 orang – Gedung Putih justru berencana mengakhiri gugus tugas virus coronanya dalam waktu sekitar satu bulan.

Mengutip warta Voice of America, Rabu (06/05/2020), Wakil Presiden Mike Pence mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan akhir Mei atau awal Juni untuk mengalihkan manajemen respons nasional terhadap virus corona itu kembali ke badan-badan federal, bukannya ke gugus tugas tersebut.

Ia menyebut langkah itu “suatu cerminan atas kemajuan luar biasa besar yang kita buat sebagai negara.”

“Dan seperti saya katakan sebelumnya, sementara kita terus mempraktikkan social distancing dan negara-negara terlibat dalam rencana pembukaan kembali yang aman dan bertanggung jawab, saya benar-benar percaya – dan tren mendukung hal ini – bahwa kita dapat berada dalam situasi yang sangat berbeda,” lanjut Pence.

Ronald Klain, yang kerap mengkritik Trump dan memimpin respons pemerintah terhadap wabah Ebola tahun 2014 di Afrika Barat di bawah pemerintahan mantan presiden Barack Obama, sangat tidak setuju dengan rencana pemerintah itu.

Dalam cuitan di Twitter, Klain menulis bahwa ia meletakkan jabatan sebagai koordinator tanggapan Ebola Gedung Putih sewaktu kasusnya berkurang menjadi lima kasus per minggu.

Versi Terbaru Virus Corona, Lebih Cepat Menyebar tapi Tidak Lebih Mematikan

Ali Mokdad, profesor di Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, mengatakan, apabila ia yang menjadi penanggungjawabnya, ia akan mengalihkan fokus gugus tugas itu, bukan menutupnya.

“Saya tidak akan mengakhirinya, tetapi saya akan menciptakan gugus tugas pemulihan Covid-19,” ujar Mokdad.

IHME merilis prakiraan baru hari Senin (04/05/2020) yang memproyeksikan 135 ribu kematian di Amerika Serikat hingga awal Agustus.

Menurut lembaga itu, angka-angka itu mempertimbangkan pelonggaran tindakan tinggal di rumah dan social distancing yang terjadi di sekitar 30 negara bagian di AS.

Washington Jadi Pusat Wabah Virus Corona di Amerika Serikat, Angka Kematian Capai 2.300 Orang

Amerika sekarang ini mencatat 1,2 juta kasus virus corona terkonfirmasi dan lebih dari 71 ribu kematian.

Belum ada obat bagi Covid-19, tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah mengizinkan penggunaan obat yang digunakan pada pasien ebola, untuk penggunaan darurat bagi mereka yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Perusahaan farmasi Gilead Sciences yang memproduksi remdesivir hari Selasa menyatakan sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan farmasi mengenai produksi obat bagi mereka di Eropa, Asia dan negara-negara berkembang.

Perusahaan itu menyatakan, tujuannya adalah “Membuat remdesivir dapat diakses dan terjangkau harganya bagi pemerintah dan pasien di seluruh dunia.”

Daftar 6 Jenis Obat Pilihan yang Digunakan untuk Mengobati Covid-19: Remdesivir hingga Favipiravir

Suatu uji coba yang dilakukan di AS menunjukkan obat itu mempercepat masa pemulihan bagi pasien virus corona hingga sekitar 30 persen.

Pandemi virus corona telah menghentikan perekonomian di berbagai penjuru dunia karena pemerintah negara-negara meminta rakyat untuk tinggal di rumah, suatu perintah untuk mencegah penyebaran virus itu lebih jauh lagi

Para pemimpin Eropa secara umum menunggu jumlah infeksi di negara mereka menurun sebelum melonggarkan lockdown yang ketat, suatu proses yang sedang berlangsung di banyak negara anggota Uni Eropa.

Meskipun warga diizinkan kembali bekerja di beberapa sektor, dan lebih banyak lagi toko dan restoran yang diizinkan beroperasi, pemerintah masih mewajibkan warga mengenakan masker wajah dan mempertahankan social distancing di tengah-tengah kekhawatiran bahwa pelonggaran restriksi itu akan menimbulkan gelombang kedua wabah.

WHO Sebut Amerika Tidak Punya Bukti Virus Corona dari Laboratorium Wuhan: Ini Masih Spekulatif

Komisi Eropa hari Rabu (06/05/2020) mengeluarkan prakiraan, yang memperkirakan resesi “bersejarah” di zona euro tahun ini dengan penyusutan ekonomi 7,7 persen sebelum kembali tumbuh pada tahun 2021.

Di Korea Selatan, yang melaporkan hanya dua kasus baru pada hari Rabu, PM Chung Sye-kyun mendesakkan sikap waspada dan meminta para pejabat agar mempersiapkan diri apabila terjadi lonjakan baru virus corona.

Rusia terus menghadapi peningkatan kasus, melaporkan lebih dari 10 ribu kasus baru untuk hari ke-empat berturut-turut pada hari Rabu. Negara itu kini mencatat lebih dari 165 ribu kasus dengan 1.500 kematian akibat virus corona. (*)

Angkat Kisah Orang Israel, Drama Serial Ramadan di Arab Picu Perdebatan

Memo CEO Bocor Ungkap Qatar Airways Akan PHK Banyak Pegawai

Versi Terbaru Virus Corona, Lebih Cepat Menyebar tapi Tidak Lebih Mematikan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved