Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona

Di Tengah Pandemi Virus Corona, Pasangan Rusia Ini Bertahan Hidup di Indonesia dengan Bermain Musik

Sang kepala rumah tangga, Mikhail bercerita mereka sempat ke di Malayasia sebelum memutuskan terbang ke Indonesia.

Editor: Rizali Posumah
Kompas.com/FITRI R
Mikhail atau Bandorak, bersama istri dan anaknya kembali ke Kantor Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat, sambil menunggu jadwal keberangkatan ke Bali dan langsung dideportasi ke Rusia. 

Di Mataram, Mikhail dan Ekateria serta anaknya Serafima, menjalani rapid test untuk mengetahui status kesehatannya dan hasil tesnya adalah non-reaktif.

Mereka kemudian menempati ruangan khusus di Kantor Imigrasi Mataram dan kebutuhan makanan mereka ditanggung oleh pihak imigrasi.

Mereka tidak ditempatkan di ruang tahanan dengan pertimbangan kemanusiaan karena ada balita.

"Kami tidak menahannya, mereka berada di ruangan yang baik, dilengkapi dengan tempat tidur yang nyaman dan kebutuhan makannya ditanggung Imigrasi Mataram."

"Kita tidak menempatkan mereka di ruang tahanan dengan pertimbangan kemanusiaan karena ada balita," ujar Syahrifullah.

Rencananya mereka akan diserahkan ke Konsulat Rusia di Bali dan dizinkan mengendarai motor ke Bali dengan kapal laut di Pelabuhan Lembar.

Namun di hari keberangkatan, pihak konsulat meminta pihak imigrasi mengurungkan rencana tersebut. Mereka akan langsung dipulangkan ke Rusia tanpa perlu ke kantor konsulat.

Pada Minggu, 3 Mei 2020 pagi, mereka menyeberang ke Padang Baik Bali melalui Pelabuhan Lembar dan malam harinya langsung diterbangkan ke Rusia.

Menurut Syahrifullah, solusi ini jauh lebih baik karena selain cepat sampai, seluruh biaya penerbangan atau tiket pesawat ke Rusia ditanggung Konsulat Rusia.

Mengamen di beberapa negara

Kepala Seksi Penindakan Kantor Imigrasi Mataram Reza Mulyawan mengatakan Mikhail dan istrinya adalah seniman musik yang sering berkeliling ke sejumlah negara.

"Tetapi kami tetap tidak mengizinkan dia dan keluarganya melakukan aktivitas mengamen di Lombok karena itu melanggar aturan izin tinggal."

"Mereka datang ke Indonesia dengan paspor wisata, bukan melakukan aktivitas atau pekerjaan mencari nafkah di sini," ujar Reza.

Sabtu (2/5/2020), sebelum mereka pulang ke Rusia, Nurkholis Simardi seorang musisi tradisional Lombok mengajak Mikhail berduet memainkan alat musik.

Nurkhalis memainkan alat musik gambus Lombok dan Mikhail memainkan akrkadeon.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved