Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Rp 223 Triliun Kerugian dari Malaysia Atas Pemberlakuan MCO Selama Pandemi Covid-19

Kabarnya Malaysia telah mengalami kerugian sekira RM 63 miliar atau Rp 223 triliun sejak pemerintah memberlakukan Movement Control Order (MCO)

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Perdana Menteri Tan SriMuhyiddin Yassin 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya Malaysia telah mengalami kerugian sekira RM 63 miliar atau Rp 223 triliun sejak pemerintah memberlakukan Movement Control Order (MCO) pada 18 Maret 2020.

Dilaporkan dari NST, Jumat (1/5/2020), Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin angkat bicara.

Melalui Muhyiddin mengatakan, Malaysia mengalami kerugian lain sekira RM 35 miliar atau Rp 124 triliun apabila MCO diperpanjang satu bulan lagi.

Rocky Gerung: Sebenarnya Sri Mulyani Tidak Setuju dengan Fungsi Kartu Pra Kerja, Kesannya Dipaksakan

Viral Bintang Turaya Diklaim Pertanda Pandemi Virus Corona Akan Berkahir, Ini Penjelasan Ahli

Sehingga, total kerugian Malaysia selama periode MCO akan mencapai RM 98 miliar atau Rp 347 triliun.

Lebih lanjut, dalam pidato yang disiarkan televisi sehubungan dengan Hari Buruh, Jumat (1/5/2020), Muhyiddin menyampaikan berapa banyak kerugian yang diderita Malaysia.

Ia mengatakan Malaysia kehilangan RM 2,4 miliar setiap hari atau Rp 8,5 triliun setiap hari sepanjang pelaksanaan MCO.

Sebagai catatan, saat ini MCO Malaysia telah memasuki fase keempat.

"Setelah hampir dua bulan memasuki MCO, saya sadar mayoritas (masyarakat) ingin kembali bekerja," papar Muhyiddin Yassin.

"Pedagang ingin membuka kembali bisnis mereka, hal yang sama berlaku untuk operator industri yang ingin melanjutkan operasi," terangnya.

"Hal ini penting, karena merupakan sumber penghasilan Anda," tegasnya.

Lebih lanjut, Muhyiddin mengatakan, apabila MCO diperpanjang, sumber penghasilan dan posisi keuangan para warganya akan memburuk.

"Ketika kegiatan ekonomi dihentikan sementara, itu akan mempengaruhi pendapatan negara," tegas Muhyiddin Yassin.

"Pajak tidak bisa dipungut, industri tidak akan bisa berkembang, pertumbungan ekonomi terhenti," katanya.

"Pada akhirnya ini akan menyebabkan banyak pengangguran," paparnya.

Ganjar Pranowo Usulkan ASN Golongan III ke Atas Gajinya Dipotong 50 Persen, Ini Alasannya

10.551 Pasien Positif Virus Corona Kebanyakan Laki-laki Sebesar 58 Persen Dari Total Pasien

Khawatir akan Konsekuensi Apabila MCO Dicabut

Lebih jauh, Muhyiddin mengatakan, dia khawatir dengan konsekuensi apabila MCO dicabut.

"Apa yang akan terjadi pada upaya kami untuk memerangi Covid-19? Virus itu masih ada di luar sana," katanya.

"Meskipun kasus baru setiap hari terus menurun, risiko orang terinfeksi masih ada," jelasnya.

"Kami menyaksikan di beberapa negara lain, di mana jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi mulai meningkat, setelah mereka mengangkat tindakan 'penguncian' mereka," paparnya.

"Kita harus menghindari hal yang sama terjadi di negara kita," tegasnya.

Lebih lanjut, Muhyiddin mengatakan, sangat penting bagi pemerintah untuk menerapkan langkah-langkah yang dapat mencapai keseimbangan antara mengendalikan wabah dan merevitalisasi ekonomi.

Ada 90 Vaksin Virus Corona yang Sedang Diteliti, Begini Desain dan Lama Pengerjaannya

Ibu Kota Australia Canberra Sudah Tidak Ada Lagi Kasus Positif Virus Corona

Trump: Pengujian Covid-19 untuk Wisatawan Internasional Akan Dipertimbangkannya

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul " Malaysia Rugi Rp 223 Triliun akibat Berlakukan MCO Selama Wabah Covid-19 "

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved