Ramadan 2020
Dua Pemuda Desa Tolondadu Dua Keliling Kampung Bangunkan Warga Saat Sahur
Tradisi membangunkan warga untuk sahur di bulan Ramadan kerap dilakukan oleh anak-anak muda di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel)
Penulis: Nielton Durado | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Tradisi membangunkan warga untuk sahur di bulan Ramadan kerap dilakukan oleh anak-anak muda di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dengan arak-arakan keliling pemukiman.
Membawa alat alat seperti galon bekas, Bambu dan alat lainnya diketuk bervariasi sehingga menciptakan alunan nada yang khas.
Tapi tidak bisa di Ramadan Kali ini.
Larangan berkumpul melebihi 10 orang melumpuhkan semua tradisi memeriahkan Ramadan bahkan sholat di masjid tidak di perbolehkan.
• Koperasi TKBM Tak Ikut-Ikutan PHK Karyawan di Tengah Covid-19
Seperti tidak kehabisan ide, pemuda Desa Tolondadu Dua, Kecamatan Bolaang Uki, terus menghidupkan suasana Ramadan.
Salah satunya dengan membangunkan warga sambil keliling kampung dengan membawa speaker aktif di atas motor.
Kedua pemuda yang setiap hari membangun warga bernama Gugun Dzakaria dan Aditiya Gobel.
Keduanya merupakan pemuda Desa Tolondadu II yang tanpa lelah menjaga suasana Ramadan.
Selain itu, keduanya juga melakukan hal tersebut dengan ikhlas dan tanpa digaji.
• Corona Membuka Takbir Keberagamaan
Bahkan kendaraan yang dipakai adalah milik pribadi, dan juga memakai biaya sendiri.
Aksi keduanya mendapat apresiasi dari Randi Rarensa Tuliabu, yang adalah Bagi (Putra) Bolsel 2017.
Menurut Randi membagunkan sahur sudah menjadi tradisi Masyarakat Bolsel walaupun di setiap desa agak sedikit berbeda cara, bahkan alat yang digunakan.
• BREAKING NEWS: Pengumuman Struktur Baru, Tetty: Golkar Siap Menangkan Pilgub dan Pilkada se-Sulut
"Kegiatan ini adalah wujud hadirnya Pemuda dengan hal yang positif, sebagai pengabdian terhadap masyarakat, dan perwujud pemuda yang peduli akan kehidupan beragama," kata Randi ketika dihubungi Tribun Manado, Jumat (1/4/2020).
Sementara itu, Gugun Dzakaria Mengatakan Pemerintah desa Tolondadu II sudah banyak membantu dalam perbaikan Posko Ramdhan.
Sehingga untuk membagunkan sahur keduanya mengaku melakukan hal ini dengan ikhlas, karena hal ini juga sudah menjadi tradisi di Desa Tolondadu Dua.
"Menjaga tradisi adalah tanggung jawab kita semua, termasuk kami sebagai pemuda. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemdes Tolondadu II yang selalu menunjang kegiatan kami" tutup Dzakaria. (Nie)
• Tim Tarsius Bongkar Prostitusi Online, Libatkan Wanita Muda, Juga Amankan Sajam, Ini Kronologinya