Ramadan 1441 Hijriah
Lebih Baik Mana, Buka Puasa dengan Air Hangat atau Air Dingin? Ini Kata Dokter
Banyak umat Islam di Indonesia rasanya jarang melewatkan kesempatan berbuka puasa dengan minum air dingin untuk melepas dahaga.
TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Kebanyakan dari kita suka mengisi menu buka puasa dengan minuman dingin atau es.
Hal tersebut karena memberikan sensasi menyegarkan bagi tubuh setelah berpuasa selama seharian.
Banyak umat Islam di Indonesia rasanya jarang melewatkan kesempatan berbuka puasa dengan minum air dingin untuk melepas dahaga.
Namun, tidak sedikit juga masyarakat yang kerap lebih memilih minum air hangat atau air biasa ketimbang air dingin tatkala menyantap menu buka puasa.
Terkait hal tersebut, beberapa dari Anda mungkin pernah menyimpan pertanyaan mengenai lebih baik mana sebenarnya antara minum air dingin atau air hangat saat berbuka puasa?
Dokter sebut lebih baik minum air hangat
Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, mencoba membantu menjelaskan dari sudut pandang medis.
Menurut dia, alangkah baiknya bagi siapa saja untuk mengawali buka puasa dengan minum air hangat ketimbang air dingin.
Hal itu dikarenakan minum air hangat atau air biasa tak akan banyak menimbulkan efek samping, seperti ketika minum air dingin atau es.
Dien menjelaskan, minum air dingin atau es saat perut dalam kondisi kosong setelah puasa dapat memicu kontraksi pada lambung.
Hal itu dikarenakan lambung baru saja menerima cairan dengan suhu yang jauh beda dari suhu tubuh.
Dengan demikian, kata dia, minum air dingin saat mengawali buka puasa bukan tidak mungkin dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
“Kondisi ini terutama bisa terjadi pada penderita sakit mag,” jelas dr. Dien saat diwawancara Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
Air dingin juga bisa bikin mudah sakit
Lebih jauh, menurut dia, minum air dingin saat berbuka juga bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah sakit.
Pasalnya, salah satu efek dari minum air dingin ketika buka puasa, yakni memproduksi lendir berlebih pada tubuh.
Padahal, kelebihan lendir tersebut mampu menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang suatu penyakit.