Pahlawan Nasional
22 April 1924, Maria Walanda Maramis Berpulang, Pesan Terakhirnya: Pertahankanlah Bangsamu
Maria lahir di Kema, Minahasa Utara, pada 1 Desember 1872 dengan nama Maria Josephine Catherine Maramis.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Di tahun 1920, Gubernur Jenderal Belanda mengunjungi sekolah PIKAT dan memberikan sumbangan uang.
Di PIKAT, Maria selalu menanamkan nilai kebangsaan terhadap setiap anggota organisasi. Mereka selalu dianjurkan untuk memakai pakaian daerah.
Kecintaan Maria pada bangsanya ia bawa sampai maut menjemput. Di akhir hayat, Maria berpesan kepada anak-anaknya, “Pertahankanlah Bangsamu”.Pesan yang singkat memang, namun jelas mengandung makna yang dalam.
Maria menghembuskan nafas terakhir pada 22 April 1924 dan dimakamkan di Maumbi, Sulut.
Namun, karyanya untuk memajukan anak bangsa terus menginspirasi perempuan-perempuan Bumi Putera lainnya, tidak hanya di Sulut atau Minahasa, bahkan hingga Pulau Jawa.
Atas jasa-jasanya, Maria pun diangkat sebagai Pahlawan Nasional dari Sulut, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 012/TK/Tahun 1969, tanggal 20 Mei 1969. (Tribunmanado.co.id/Rizali Posumah).