Winerungan: Roda Ekonomi tidak Bergerak Karena tak Ada Permintaan Akibat Covid-19
Sulit diharapkan adanya tambahan tenaga kerja terjadi dan bahkan akan berkurang.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pandemi Coronavirus (Covid-19) ini membuat perekonomian terpuruk.
Pertumbuhan ekonomi minus itu artinya bukan bertambah melainkan berkurang. Misalkan saja Tahun 2019 kita bisa berproduksi 100 tapi di tahun ini hanya 97. Itu artinya terjadi penurunan barang yang diproduksi
Dapat dibayangkan tenaga kerja yg tidak digunakan alias pengangguran yg terjadi yang tahun lalu bisa mencapai 50 dan saat ini sudah tidak seperti itu. Bukan bertambah melainkan berkurang.
Demikian juga dengan bahan baku, modal yg tidak termanfaatkan. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 0,3 persen artinya roda perekonomian tidak bergerak.
Sulit diharapkan adanya tambahan tenaga kerja terjadi dan bahkan akan berkurang.
Bersyukur kinerja ekspor kita turun namun kinerja impor Indonesia jauh lebih turun. Indonesia masih akan sulit meningkatkan kinerja ekspor termasuk Sulut seperti minyak nabarti dan lain-lain karena pasar luar negeri juga tidak ada. Artinya negara pasar ekspor kita tdk punya kemampuan membeli.
Karenanya industri di dalam negeri harusnya bisa bertahan dan dengan fiskal diarahkan untuk membantu masyarakat dan dunia usaha supaya tidak berhenti.
Satu satunya ruang untuk bertahan hanya dengan ruang fiskal yakni APBN APBD agar bisa mempertahankan perekonomian dan konsumsi masyarakat.
Masyarakat juga masih bisa mempunyai ruang produksi yakni memproduksi kebutuhan masyarakat seperti kebutuhan pokokdan itu tdk boleh berkurang.(ndo)
• Mengapa Pasien Covid-19 Banyak Meninggal Setelah Sembuh? Ini Penjelasannya