Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Profesor dari Universitas Zhejiang Ungkap Kenapa Virus Corona Lebih Mematikan di Eropa dan Amerika

Virus corona sudah menginfeksi 2.481.287 orang dan merenggut nyawa 170.436 orang, di mana lebih setengah korban berasal dari Eropa dan Amerika.

Editor: Alexander Pattyranie
LUCAS JACKSON/REUTERS via KOMPAS.COM
Suasana dari udara saat drone menunjukkan jenazah korban virus corona dimakamkan di pemakaman massal Hart Island, New York, Amerika Serikat (AS). Foto diambil pada 9 April 2020. 

Profesor Zhang Xuegong, kepala divisi bioinformatika di Laboratorium Nasional untuk Sains dan Teknologi Informasi di Universitas Tsinghua, mengatakan pengurutan ultra dalam dapat menjadi strategi yang efektif untuk melacak mutasi virus.

"Itu bisa menghasilkan beberapa informasi yang bermanfaat," katanya.

Tetapi pendekatan ini bisa jadi lebih memakan waktu dan mahal. Itu tidak mungkin diterapkan pada semua sampel.

"Pemahaman kami tentang virus tetap sangat dangkal," kata Zhang.

Pertanyaan seperti dari mana virus itu berasal, mengapa virus itu dapat membunuh beberapa orang muda yang sehat sementara tidak menghasilkan gejala yang terdeteksi di banyak orang lain masih membuat para ilmuwan menggaruk-garuk kepala mereka.

"Jika ada penemuan yang membalikkan persepsi yang ada, jangan kaget."

(scmp)

BERITA TERPOPULER :

 Ibu Lawan Buaya untuk Selamatkan Putranya, Selamat Berkat Tutup Bagian Ini Pada Tubuh Reptil

 Profesi Ayah KSAD Jenderal Andika Perkasa Terungkap, Ternyata Intelijen Pertama di Dunia

 Demonstran Israel Tuntut PM Lengser, Coba Perhatikan Cara Mereka Berunjuk Rasa di Tengah Pandemi

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pencetus Lockdown Ungkap Kenapa Virus Corona Lebih Mematikan di Eropa dan Amerika daripada di China

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved