Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Profesor dari Universitas Zhejiang Ungkap Kenapa Virus Corona Lebih Mematikan di Eropa dan Amerika

Virus corona sudah menginfeksi 2.481.287 orang dan merenggut nyawa 170.436 orang, di mana lebih setengah korban berasal dari Eropa dan Amerika.

Editor: Alexander Pattyranie
LUCAS JACKSON/REUTERS via KOMPAS.COM
Suasana dari udara saat drone menunjukkan jenazah korban virus corona dimakamkan di pemakaman massal Hart Island, New York, Amerika Serikat (AS). Foto diambil pada 9 April 2020. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BEIJING - Pandemi virus corona/Covid-19 terus menyerang negara-negara di dunia.

Termasuk negara-negara maju di Eropa dan Amerika.

Terhitung hingga Selasa (21/04/2020), virus corona sudah menginfeksi 2.481.287 orang dan merenggut

nyawa 170.436 orang, di mana lebih setengah korban berasal dari Eropa dan Amerika.

Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan terkemuka China mengungkap virus Corona SARS-CoV-2

punya kemampuan bermutasi hingga lebih mematikan dari yang pertama kali ditemukan di Wuhan China.

Profesor Li Lanjuan dan tim dari Universitas Zhejiang menemukan mutasi strain SARS-CoV-2 dalam sekelompok

kecil pasien yang sebelumnya tidak dilaporkan.

Mutasi ini sangat langka sehingga para ilmuwan tidak pernah menganggapnya mungkin terjadi.

Mereka juga mengkonfirmasi untuk pertama kalinya dengan bukti laboratorium bahwa mutasi tertentu

dapat membuat strain lebih mematikan daripada yang lain.

"Sars-CoV-2 telah memperoleh mutasi yang mampu secara substansial mengubah patogenisitasnya," tulis Li dan tim dalam makalah non-peer-review yang dirilis situs makalah medRxiv.org pada Minggu (19/4/2020).

Melansir South China Morning Post, penelitian Li memberikan bukti kuat pertama bahwa mutasi dapat mempengaruhi seberapa parah virus menyebabkan penyakit atau kerusakan pada inangnya.

Li mengambil pendekatan yang tidak biasa untuk menyelidiki mutasi virus.

Dia menganalisis strain virus yang diisolasi dari 11 pasien Covid-19 yang dipilih secara acak dari Hangzhou, Provinsi Zhejiang, dan kemudian menguji seberapa efisien mereka dapat menginfeksi dan membunuh sel.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved