Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Studi Harvard Sebut Social Distancing Bisa Diberlakukan Sampai 2022 Bila Tak Ada Vaksin dan Obat

Sebuah studi dari Harvard University mengabarkan hal yang muram tentang wabah virus corona/Covid-19.

Editor: Alexander Pattyranie
wikimedia.org
Harvard University 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MASSACHUSETTS - Sebuah studi dari Harvard University mengabarkan hal yang muram.

Padahal, presiden Amerika Serikat berencana membuka kembali perekonomian AS.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/04/2020), studi yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah mengatakan bahwa

penerapan social distancing yang berselang-seling kemungkinan dibutuhkan sampai kira-kira tahun 2022

mendatang jika tidak ada vaksin atau obat farmasi yang mampu menyembuhkan virus corona.

Penelitian itu mengungkapkan bahwa total kejadian infeksi akibat Covid-19 selama lima tahun ke depan akan

sangat bergantung pada sirkulasi teratur setelah gelombang pandemi di awal. 

Pada akhirnya, tergantung pada durasi kekebalan yang diberikan oleh infeksi Sars-Cov-2 itu.

Para peneliti mempelajari virus corona lain yang berkaitan dengan virus corona jenis baru (saat ini)

yang menyebabkan Covid-19 mensimulasikan sejumlah hasil potensial untuk pandemi saat ini.

Mereka berpendapat menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang dilakukan hanya satu kali dapat

mengakibatkan "epidemi puncak tunggal berkepanjangan" yang melelahkan sistem perawatan kesehatan.

"Jarak yang terputus-putus (berselang-seling) mungkin diperlukan hingga tahun 2022 kecuali jika kapasitas

perawatan kritis meningkat secara substansial atau pengobatan atau vaksin (telah) tersedia," begitu ungkap

para peneliti dalam studi tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved