Update Virus Corona Dunia
Studi Harvard Sebut Social Distancing Bisa Diberlakukan Sampai 2022 Bila Tak Ada Vaksin dan Obat
Sebuah studi dari Harvard University mengabarkan hal yang muram tentang wabah virus corona/Covid-19.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MASSACHUSETTS - Sebuah studi dari Harvard University mengabarkan hal yang muram.
Padahal, presiden Amerika Serikat berencana membuka kembali perekonomian AS.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/04/2020), studi yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah mengatakan bahwa
penerapan social distancing yang berselang-seling kemungkinan dibutuhkan sampai kira-kira tahun 2022
mendatang jika tidak ada vaksin atau obat farmasi yang mampu menyembuhkan virus corona.
Penelitian itu mengungkapkan bahwa total kejadian infeksi akibat Covid-19 selama lima tahun ke depan akan
sangat bergantung pada sirkulasi teratur setelah gelombang pandemi di awal.
Pada akhirnya, tergantung pada durasi kekebalan yang diberikan oleh infeksi Sars-Cov-2 itu.
Para peneliti mempelajari virus corona lain yang berkaitan dengan virus corona jenis baru (saat ini)
yang menyebabkan Covid-19 mensimulasikan sejumlah hasil potensial untuk pandemi saat ini.
Mereka berpendapat menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang dilakukan hanya satu kali dapat
mengakibatkan "epidemi puncak tunggal berkepanjangan" yang melelahkan sistem perawatan kesehatan.
"Jarak yang terputus-putus (berselang-seling) mungkin diperlukan hingga tahun 2022 kecuali jika kapasitas
perawatan kritis meningkat secara substansial atau pengobatan atau vaksin (telah) tersedia," begitu ungkap
para peneliti dalam studi tersebut.