Update Virus Corona
Covid-19 Makin Menyebar Ketika Lebih 'Takut Tuhan', Bagaimana Seharusnya Beragama di Tengah Pandemi?
ada orang yang tetap atau ingin menyelenggarakan acara terutama acara keagamaan dengan kehadiran banyak orang
TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga bumi tengah dihantui virus rorona atau Covid-19.
Sudah 210 negara terdampak virus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang ini.
Worldometers, lembaga pencatat statistik dunia yang live Sabtu (11/4/2020) menunjukkan jumlah infeksi virus di dunia mencapai 1.699.815 kasus dengan 376.500 orang dinyatakan sembuh.
Namun sebanyak 102.741 orang meninggal dunia.
Amerika Serikat dilaporkan kini menjadi negara dengan kasus tertinggi sebanyak 531.257 orang terinfeksi.
Dua negara lain juga memprihatinkan yaitu Spanyol dengan kasus positif 163,027, dengan kematian 16.606 orang, dan kesembuhan 59,109 orang. Berikutnya adalah Italia dengan 157,271 kasus positif, 19,648 meninggal, dan 32,534 sembuh.
Cina yang dikabarkan jadi titik awal tersebarnya Covid19 kini justru tampak sudah melewati masa berat mereka.
Tercatat 81,953 kasus total, 3,339 meninggal, 77,527 sembuh dan tidak tercatat penderita baru dan tidak ada kematian baru.
Dari data yang ada, kecepatan menyebarnya Covid19 justru terjadi di bulan April ini. Ini adalah catatan statistiknya:

Memaksa pemerintah kerja keras
Kecepatan dan kemudahan menyebarnya Covid 19 memaksa seluruh aparat pemerintah kerja keras.
Aturan baru dikembangkan dan diterapkan untuk mengurangi bahkan melarang pertemuan besar warga dengan tujuan menurunkan dan mencegah kontak fisik antarwarga.
Perkumpulan warga terbukti menjadi lahan subur menyebarnya Covid19 dengan cepat, dan sulitnya pemantauan siapa saja yang sudah terpapar.
Setelah Tabligh Akbar, Pakistan mengkarantina 20.000 orang setelah mereka menghadairi acara tersebut 10-12 Maret lalu di Lahore.
Pemerintah Pakistan masih mencari puluhan ribu orang lagi yang diduga ikut hadir dalam acara tersebut.