Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Sulut

BREAKING NEWS! RSUD Bolsel Periksa 4 Orang ODP Rujukan Puskesmas Dengan Rapid Test

Meski begitu, Pakaya mengatakan jika hasil tes dari keempat ODP tersebut masih dinyatakan negatif.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
istimewa
Kepala RSUD Bolsel dr Sry Pakaya 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bolmong Selatan (Bolsel) melakukan rapid test terhadap 4 orang ODP yang dirujuk dari Puskesmas di Bolsel.

Hal ini dikatakan oleh Kepala RSUD Bolsel dr Sry Pakaya ketika ditemui Tribun Manado, Kamis (9/4/2020).

Menurut Pakaya, keempat ODP yang sudah dites menggunakan Rapid Test, semuanya mempunyai gejala seperti Covid-19.

"Jadi merekaa di rujuk oleh Puskesmas karena punya gejala yang mirip," kata dia ketika ditemui Tribun Manado, Kamis (9/4/2020).

Meski begitu, Pakaya mengatakan jika hasil tes dari keempat ODP tersebut masih dinyatakan negatif.

"Belum ada yang positif, semuanya masih negatif," kata dia.

Pakaya menambahkan, sejauh ini belum ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang ditangani pihaknya.

"Alhamdulilah belum ada, dan semoga ini bisa terus bertahan hingga Pandemi Covid-19 berakhir," tegasnya.

Terima 80 Rapit Test dari Pemprov Sulut

RSUD Kabupaten Bolsel, Provinsi Sulut, terus melengkapi fasilItasnya untuk memerangi Pandemi Corona Virus (Covid-19) di Bolsel.

Setelah melengkapi alat penunjang laboratorium, kini RSUD Bolsel baru saja menerima 80 alat Rapid Test bantuan dari Pemprov Sulut.

Penerimaan Rapid Test ini dibeberkan oleh Direktur RSUD dr Sry Pakaya, melalui Kepala Tata Usaha (KTU) Muhammad Amin.

Kepada Tribun Manado, Amin mengatakan jika saat ini pihaknya sudah mengoleksi 4 dus Rapid Test.

"Satu dusnya berisi 20. Jadi totalnya ada 80 Rapid Test di RSUD Bolsel," ujarnya.

Amin pun mengatakan jika dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menambah jumlah Rapid Test di RSUD Bolsel.

"Dalam waktu dekat ini, kita akan tambah 2 dus lagi agar stoknya tidak mudah habis," ucap dia.

Dengan ditambahnya alat Rapid Test di RSUD Bolsel, maka akan mempermudah pemeriksaan bagi orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam perawatan (PDP).

"Akurasinya mencapai 99 persen. Kemarin salah satu tenaga medis kami sudah mengikuti sosialisasi terkait penggunaan Rapid Test," bebernya.

RSUD Bolsel dalam waktu dekat ini akan memulai memeriksa beberapa ODP, yang punya riwayat perjalanan dinas dari daerah Pandemi Covid-19.

Untuk satu orang dibutuhkan 2 kali pemeriksaan.

Jika hasil tes pertama dinyatakan negatif, maka orang tersebut akan dites lagi 10 hari kemudian.

Apabila tes yang kedua negatif, maka orang tersebut dinyatakan bebas Covid-19.

"Tapi jika pada tes awal seseorang dinyatakan positif. Maka yang bersangkutan akan dibawa ke RSUD Popundayan Kotamobagu," tegasnya.

Sedangkan untuk hasil dari Rapid Test bisa diperoleh hanya sekitar 15 menit.

"Hasilnya sangat cepat, dan jika seseorang dinyatakan positif maka akan langsung ditindaklanjuti," tegas dirinya.

Sekedar diketahui, sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus Corona.

Pemerintah sudah mulai melakukan rapid test di beberapa wilayah di Indonesia.

Jumlah orang yang positif terinfeksi virus Corona (COVID-19) di Indonesia kian hari kian bertambah.

Guna mencegah penyebaran virus Corona lebih luas lagi.

Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk melakukan rapid test.

Khususnya di beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki kasus COVID-19 yang tinggi.

Tes ini ditujukan agar pemerintah dan petugas kesehatan bisa mengetahui siapa saja orang yang berpotensi menyebarkan virus Corona dan melakukan tindakan pencegahan agar jumlah kasus COVID-19 tidak semakin bertambah.

Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona.

Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona.

Namun, perlu Anda ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Jadi, rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19. (Nie)

 Rincian Gaji ke-13 dan THR PNS 2020 Jika Tidak Dipangkas Jokowi

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved