Berita Sulut
Ketahanan Pangan Sulut Aman, Stok Beras Cukup Untuk Konsumsi 3 Bulan
Sekprov Sulut Edwin Silangen mengatakan, pada situasi merebaknya Covid 19, antisipasi menyangkut stok dan distribusi sudah dilakukan
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID - Stok Pangan Provinsi Suluwesi Utara (Sulut) aman hingga akhir tahun.
Sekprov Sulut Edwin Silangen mengatakan, pada situasi merebaknya Covid 19, antisipasi menyangkut stok dan distribusi sudah dilakukan.
"Bahan pokok masyarakat ini harus dapat tercukupi, kita punya ketahanan pangan bahan pokok ini khususnya beras yang menjadi konsumsi masyarakat di Sulut ini dilaporkan 3 bulan untuk ketahanan bahan pokok beras," kata dia.
Pemprov sudah bekerjasama dengan Bulog.
"Jika terjadi kekurangan stok di pasar, dapat melakukan operasi pasar," ujarnya.
• OJK Update: Hentikan Sementara Penagihan Kredit ke Debitur Korban Covid-19
Sebelumnya, Sekprov Sulut ikut dalam rapat virtual dengan Kemendagri, Selasa (7/4/2020).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memimpin rapat via online secara virtual dengan Sekretaris Provinsi dan seluruh Bupati dan Wali Kota se-Indonesia. Rapat virtual ini juga diikuti Sekdaprov Sulawesi Utara Edwin Silangen dari Kantor Gubernur.
Rapat virtual terkait stabilitas ekonomi termasuk ketahanan pangan daerah dalam menghadapi pandemi corona atau covid-19 ini diikuti pula Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri KKP, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri BUMN. Hadir Juga Kepala BKPM, Ketua Apindo, Ketua Kadin dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
• BREAKING NEWS: Pembatasan Orang Masuk ke Bitung Jadi 1x24 Jam
Mendagri Tito Karnavian menekankan kepada seluruh jajaran Pemda se-Indonesia untuk menjaga kesehatan masyarakat sekaligus stabilitas ekonomi selama pandemi Covid-19.
“Kita utamakan kesehatan publik, juga menjaga agar ekonomi tidak jatuh terlalu dalam, sehingga punya ketahanan yang cukup untuk di masa selanjutnya,” kata Tito.
Selain itu, dia menilai perlu adanya koneksi kebijakan nasional antara pusat dan daerah. Diharapkan, daerah mengambil peran masing-masing dalam mengantisipasi masalah kesehatan dan ekonomi ini.
“Termasuk menjaga sarana dan prasarana kesehatan, menambah kapasitas fasilitas kesehatan, antisipasi pelonjakan harga dan lain-lain. Dan yang paling penting adalah kesiapan pangan,” pungkasnya. (ryo)
• Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Langowan Berlangsung dalam 22 Adegan