Update Virus Corona Indonesia
Donald Trump dan Joe Biden Kesampingkan Perselisihan Jelang Pilpres, Sudah Bercakap di Telepon
Kabar itu menjadi oase yang menyegarkan di tengah pandemi virus corona, mengingat sebelumnya dua figur ini saling mencela.
Dia kemudian mengejek calon rivalnya itu tak mau tampil di depan publik, setelah Biden mengusulkan agar nominasi dilakukan secara daring.
Joe Biden kemudian menjawab bahwa aman atau tidaknya konvensi Demokrat bergantung kepada cara kepemimpinan Trump dalam mengatasi virus corona.
Meski saling mengejek, keduanya disebut mempunyai nomor ponsel masing-masing.
Trump Peringatkan Angka Kematian Mendekati "Titik Mengerikan"
Presiden AS Donald Trump menyatakan, mereka akan segera mendekati "titik mengerikan" berkenaan dengan angka kematian virus corona.
Pernyataan itu diperkuat dengan serangkaian peringatan yang dilontarkan oleh pejabat kesehatan, bahwa mereka akan mengalami "momen Pearl Harbor".
Dalam konferensi pers di Gedung Putih dikutip Sky News Minggu (5/4/2020), Trump menunjukkan secercah optimistis dengan menyatakan AS mengalami "penurunan level" di sejumlah klaster.
"Kami akan mencapai titik mengerikan mengenai angka kematian virus corona. Tapi setelah dari sana, segalanya berubah. Saat ini kami tengah mendekatinya," kata dia.
Keterangan itu diperkuat oleh beberapa pernyataan dari para pejabatnya sebelumnya. Seperti Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci.
"Saya tidak akan berkata kami sudah menanganinya. Itu akan menjadi keterangan palsu," jelas Fauci kepada CBS Sunday dikutip AFP Senin (6/4/2020).
Kepala Badan Kesehatan Nasional, Laksamana Madya Jerome Adams, bahkan memberikan peringatan yang tidak kalah keras mengenai wabah Covid-19.
Saat diwawancarai Fox News, mantan Komisioner Kesehatan Indiana itu mengungkapkan bahwa mereka akan mengalami pekan paling menyedihkan bagi AS.
"Ini akan menjadi momen Pearl Harbor, momen 9/11. Hanya saja, ini tidak terjadi secara lokal," ujar Adams merujuk pada tragedi serangan 11 September 2001.