Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Taufik Minta Anies Baswedan Alokasikan Rp 4 Triliun untuk Covid-19 dari Anggaran Perjalanan Dinas

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta agar mengalihkan rencana kegiatan yang dianggap tidak prioritas untuk penanganan virus corona (Covid-19).

Editor: Alexander Pattyranie
Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri
Bilik sterilisasi di Kantor Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2020). DKI mendapat empat bilik tersebut dari Baznas DKI Jakarta yang disebar di Halte Transjakarta Harmoni, Balai Kota DKI, RSK Duren Sawit, dan Dinas Kesehatan DKI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta agar mengalihkan rencana kegiatan yang dianggap tidak prioritas untuk penanganan virus corona (Covid-19).

Permintaan itu diungkapkan Pimpinan DPRD DKI Jakarta.

Misalnya diambil dari rencana kegiatan Formula E yang semula pada 6 Juni 2020 dan ditunda.

Atau, dari penundaan dana penyertaan modal daerah (PMD) kepada Badan Usaha Milik Daerah.

“Saya sudah sarankan kepada pak gubernur untuk melakukan top up (isi ulang) BTT (Biaya Tidak Terduga).

Dana itu bisa diambil dari program-program yang dianggap tidak prioritas seperti Formula E, penundaan PMD, perjalanan dinas dalam maupun luar negeri,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik pada Sabtu (28/3/2020).

Taufik mengatakan, idealnya jumlah BTT yang dapat dialokasikan DKI Jakarta untuk warganya sekitar Rp 3-4 triliun.

Dana itu bisa dimanfaatkan untuk bantuan sosial warga kurang mampu sekitar 1,1 juta orang maupun masyarakat lain yang membutuhkan.

Masih kurang

Dia beranggapan, duit sekitar Rp 183 miliar yang telah dialokasikan Pemprov DKI Jakarta masih kurang untuk mencukupi kebutuhan penanganan dan penanggulangan Covid-19.

“Anggaran yang masuk ke BTT bisa digunakan dalam kondisi yang sekarang ini (wabah corona),” ujarnya.

Menurut dia, bila anggaran BTT itu ditambah menjadi Rp 4 triliun, DKI dapat memakainya untuk membeli kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan.

Sejauh ini, DKI telah menerima bantuan APD sebanyak 40.000 pasang dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kalau kurang APD nya mesti dibeli dan bisa dipakai melalui BTT,” jelasnya.

Formula E

Berdasarkan data yang diperoleh dari apbd.jakarta.go.id, Dispora DKI Jakarta pada tahun 2019 telah mengucurkan dana Rp 360 miliar untuk biaya komitmen.

Dana itu dikeluarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved