Informasi Kesehatan
Ukur Intensitas Berolahragamu, Hindari yang Berlebihan karena Justru Bisa Turunkan Imunitas
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) baru-baru ini mengeluarkan rekomendasi mengenai Tetap Aktif Selama Pandemi Covid-19.
Jika tubuh merasa bugar, artinya intensitas olahraga yang dilakukan tersebut sudah baik.
Sementara, apabila tubuh malah merasa sakit, olahraha yang dilakukan sudah terlalu berat atau tinggi dan harus dikurangi intensitasnya.
• Ini Perbandingan antara Pandemi Covid-19 dan Pandemi Flu Babi, Ternyata Ada Perbedaan Signifikan
2. Penilaian objektif
Penilaian objektif bisa dilakukan dengan menghitung denyut jantung atau heart rate saat berolahraga.
Rumusnya, yakni 220 dikurangi usia dalam tahun, kemudian hasilnya dikalikan 80 persen.
Sebagai contoh, seseorang yang masih berusia 20 tahun dianjurkan untuk tidak melakukan olahraga berat yang bisa memicu denyut nadi melebihi angka 160 kali per menit.
160 kali per menit merupakan hasil penghitungan dari 220 dikurangi 20 tahun dan hasilnya dikalikan 80 persen.
Sementara, agar olahraga tersebut bermanfaat bagi kesehatan jantung, hasil penghitungan 220 dikurangi usia dalam tahun, yakni harus melebihi 50 persen.
Misalnya, mereka yang berusia 20 tahun disarankan melakukan olahraga yang dapat memicu denyut jantung hingga 100 kali per menit.
"Menghitung denyut nadi selama berolahraga ini penting dilakukan agar tidak keblabasan," kata dr. Michael yang juga menjadi yang juga menjadi anggota PDSKO itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hindari Olahraga Berlebihan karena Justru Bisa Turunkan Imunitas